Prajurit Marinir dibentuk melalui latihan keras. Pasukan elite TNI AL ini menjadi andalan saat berada di garis depan, merebut pantai yang dikuasai musuh hingga menusuk dari laut sebagai ujung tombak operasi amfibi.
Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bergabung ke dalam Korps Baret Ungu ini. Menjadi Marinir harus melewati beberapa tahap pendidikan dan seleksi yang ketat dan cukup berat. Prajurit harus mengikuti pendidikan Komando di Puslatpur Baluran-Banyuwangi untuk mendapatkan Brevet Komando.
Oleh karena itu, banyak prajurit Marinir TNI AL yang ditugaskan di operasi tempur, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satunya di Satgas Kontingen Garuda TNI UNIFIL Lebanon.
Banyak pengalaman menegangkan saat bertugas di daerah konflik Lebanon. Pratu Marinir Egy Arifianto dan Praka Nofrian Syahputra membagikan pengalamannya ketika berjaga di perbatasan Lebanon atau tepatnya di tower pengamatan 14 di sektor Naqoura.
Bahkan, keduanya sempat menjadi korban serangan Tank Merkava Israel pada 10 Oktober 2025. Saat itu, eskalasi antara tentara Israel dan Hizbullah meningkatkan di level tiga. Sejak pagi kata Egy, dua tank Isreal telah keluar dari Blue Line (Garis Biru).
"Setelah 2 Merkava tersebut keluar dari Israel, dari tembok Blue Line tersebut, kami melaporkan kepada satuan atas. Dari satuan atas agar kami tetap memonitoring dari pergerakan Merkava tersebut," kata Egy di Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, dikutip Jumat (25/4/2025).
"Kemudian jam 1 siang, 2 Merkava kembali keluar dari tembok Blue Line yang sudah dijebol. Total 4 Merkava stand by di depan tembok Blue Line tersebut," sambungnya.
Dia menyampaikan bahwa setiap jamnya intensitas kedua belah pihak semakin tegang hingga akhirnya saling melakukan serangan. Di balik ketegangan itu, dia tetap melakukan monitoring agar tak terjadi pelanggaran di wilayah sektor Naqoura.
"Merkava tersebut mulai mendekat ke arah kami dan pukul sekitar 5 sore itu intensitas serangan semakin panas dan semakin tinggi. Disusul dengan tembakan artileri dan airstrike dari pihak Israel kemudian dari Hizbullah melaksanakan membalas dengan tembakan artileri ataupun tembakan ringan sebagainya," ujarnya.
Dia menyebut bahwa tempat dia berjaga sempat terkena impact akibat serangan antar kedua belah pihak pada malam hari. Lalu puncaknya dini hari ketika serangan tank Israel mengenai lantai 2 tower pengamatan tempat Egy berjaga.
"Pukul 04.00 pagi kami terkena luncuran atau sebelumnya kami melihat laser, kami lihat itu Markava yang membidik ke arah kami. Setelah itu kami laporkan dan tidak lama kemudian kami sedang melaporkan ada luncuran dari dua Merkava yang mendekat ke arah kami dan kemudian kami mengenai tugu yang kami jaga atau tower yang kami jaga di tepatnya di lantai 2," tuturnya.
Mereka sedang melakukan dinas jaga di lantai 4 terpental akibat serangan yang mengarah ke lantai dua tersebut. Dalam sekejap usai serangan tersebut dia bahkan tidak sadarkan diri, namun akhirnya berhasil bangkit untuk melakukan evakuasi mandiri.
Praka Nofrian Syahputra mengatakan, bahwa evakuasi mandiri yang dilakukan sempat terhenti karena bangunan di lantai 2 hancur akibat serangan tersebut. Hingga mereka harus meloncat dari lantai 3 untuk menyelamatkan diri.
"Setelah kejadian itu, dari lantai 4 kami menuruni tangga ke lantai 3. Setelah dari lantai 3 ke lantai 2, langkah kami terhenti karena tangga dari lantai 3 ke lantai 2 itu sudah hancur karena efek ledakan tersebut," kata Nofrian.
"Namun setelah itu, Pratu Eggy melompat dari lantai 3 ke lantai 2 karena tidak ada tangga lagi, lalu dia langsung melompat dari lantai 2 ke lantai 1, dan saya masih berada di lantai 3 dan saya turun ke bawah ke lantai 2," imbuhnya.
Setelah keduanya berhasil keluar dari pos pantau tersebut mereka mencoba mencari bunker untuk mengamankan diri. Beruntungnya sebelum menemukan bunker keduanya langsung dievakuasi oleh tim yang berjaga.
"Sebelum kami mencapai bunker terdekat, tim evakuasi telah datang menjemput kami dengan menggunakan kendaraan lapis baja, lalu kami dievakuasi ke hospital," pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut Pratu Egy mengalami luka kaki kiri, lurut, siku, lengan kanan dan dada kanan sobek. Serta di bagian dalam mengalami mata rabun, telinga berdengung, dan sesak napas.
Sementara Praka Nofriansyah mengalami luka di bagian lengan kanan, kaki kanan. Kemudian didapati dalam paru-parunya banyak mengandung debu-debu mesiu dan kepala pusing karena efek dari benturan.
Sumber: okezone
Foto: Dibombardir Tank Merkava Israel hingga Tak Sadarkan Diri, Begini Aksi Heroik 2 Prajurit Marinir TNI AL Bertahan/Okezone
Artikel Terkait
Geger, Hercules Ultimatum Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Jangan Pernah Ganggu GRIB Jaya!
Pihak Keluarga Laporkan Kapolres Jaktim ke Divpropam terkait Penghentian Kasus Kematian Mahasiswa UKI
CLEAR! Tak Ada Jurusan Teknologi Kayu di Fakultas Kehutanan UGM Dalam Arsip Universitas Leiden Belanda
Kasus Ijazah Jokowi: Dari Akademisi Dikriminalisasi Hingga Ancaman Investigasi Internasional