YouTuber Andovi da Lopez baru-baru ini membuat video reaksi tentang konten
YouTube Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang viral.
Sekilas tentang konten YouTube di channel Gibran Rakabuming ini berjudul
Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia.
Gibran membeberkan data sekaligus memberikan motivasi untuk generasi muda
agar mau bergerak maju demi mencapai masa depan cerah.
Konten bertajuk Gibran Kita itu ternyata menuai respons kurang menyenangkan.
Sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali sejak diunggah pada 19 April 2025,
namun kebanyakan malah membully anak sulung Jokowi ini.
Bukan hanya komentar meledek dan membully, ramai-ramai netizen sampai
membanjiri dengan dislike meski pada tampilan YouTube tak terlihat.
Beberapa netizen jadi tahu karena dibeberkan oleh Andovi da Lopez.
Melalui video reaksi yang diunggah di akun Instagramnya, Andovi meminta agar
netizen tidak lagi membully dan men-dislike konten YouTube Wapres Gibran.
"Stop dislike video wapres kita!" tulisnya pada Selasa (22/4/2025).
Dalam videonya, Andovi mengawalinya dengan meminta netizen untuk berhenti
membully Wapres Gibran.
"Stop dislike dan nge-bully mas wapres kita. Mas Wapres jangan pernah
berhenti membuat video-video brilliant yang menggugah semangat. Jangan
dengerin haters-haters karena mereka nggak paham, mereka nggak ngerti,"
katanya menggebu-gebu.
Kemudian dia menyebut jika website yang bisa menampilkan jumlah dislike di
video Wapres Gibran itu adalah hoaks.
Namun tak sedikit netizen yang jadi tahu kalau ternyata video Wapres Gibran
itu banyak yang dislike daripada like, bahkan perbandingannya 1:12 antara
like dan dislike-nya.
"Jangan percaya sama website Hamphy yang bilang kalau like-nya sekarang
5.000 dan dislike-nya 76.149. Rasionya sekitar 1 berbanding 12. Itu tuh
bohong, itu tuh hoaks," katanya.
Cowok kelahiran 6 Januari 1994 ini kemudian menyoroti komentar netizen yang
menyebut video Gibran itu seperti mengikuti konten Ferry Irwandi.
Namun dengan nada sarkas, dia meminta Ferry Irwandi berbangga hati karena
sudah menginspirasi Wapres Gibran.
"Ferry Irwandi harusnya berterima kasih bahwa the glorious wapres, our
glorious wapres king telah mengambil dia sebagai contoh," ungkapnya.
Andovi kemudian minta Wapres Gibran untuk fokus membaca komentar-komentar
positif dari netizen.
"Dari 28 ribu komentar, saya lihat kok ada komentar-komentar bagus. Saya
berjam-jam nyari akhirnya ketemu, kita fokus ke yang positif-positif saja, "
celetuknya semakin menggebu-gebu.
Dia menunjukkan beberapa komentar positif yang ternyata bukan ditujukan
untuk Wapres Gibran.
"Luar biasa kita punya Wapres yang smart, open minded, wawasan luas,
berdedikasi tinggi, ekonom handal, dan kutu buku, terima kasih banyak bapak
Muh Hatta," komentar netizen yang dibacakan Andovi.
Hingga akhirnya Andovi menemukan komentar yang benar-benar bernada positif
di antara ribuan komentar.
Saking sarkasnya, dia menuliskan setelah mencari selama 58 jam lamanya.
Saat membacakan komentar netizen itu, Andovi sampai terengah-engah karena
seolah tak menemukan komentar positif sebelumnya.
"Bener pak itu barisan sakit hati yang mau mengacaukan negeri tercinta ini.
Saya menemukan komentarnya Pak," katanya.
Mendadak dirinya memberi tahu kalau ada suara halikopter di atas nya.
Ini sarkas yang biasa digunakan saat konten kreator sedang di posisi tak
aman setelah mengkritik pemerintah.
Di akhir kata, Andovi mendeklarasikan kalau dirinya menjadi Ketua Bersama
Gibran Satukan Tujuan (BGST).
"Helikopter diam, saya demi mas wapres ini. Saya selalu mendampingi bapak
dan supporter bapak nomor 1. Hidup Gibran," katanya.
Video Andovi itu menuai banyak reaksi dari netizen lain. Banyak yang paham
maksud cowok 31 tahun ini adalah sarkas.
"Nyari komen positif sampe ngeleg gitu," komentar netizen.
"Sarkas yang sangat menyenangkan ya," timpal yang lain.
"Lu mau sarkas gini juga pendukung nya bakal ngira lu beneran ngebela,"
komentar netizen lain.
"Baru kali ini wapres gak ada harga diri dibully rakyatnya," kata netizen
lainnya.
Sumber:
suara
Foto: Andovi da Lopez/Net
Artikel Terkait
Polisi di Sidoarjo Gerayangi Tubuh Adik Pacar saat Tidur, Korban Merasa Ada yang Menurunkan Celana Dalamnya
Tak Hanya Lewat Teknologi AI, Ini Yang Buat Roy Suryo Sangat Yakin Pria Dalam Ijazah Jokowi Adalah Dumatno!
Membaca Kasus Ijazah Jokowi Itu: Ujian Bagi Hukum & Integritas Bangsa
Mengaku Dibegal, Kasus Pria Tertembak di Jakbar Rupanya Kelalaian Teman Saat Pegang Senpi!