VIRAL Beredar Rekaman CCTV Kantor KontraS Didatangi Komplotan Tentara, Beberapa Saat Setelah Kritik Revisi UU TNI

- Rabu, 23 April 2025 | 09:10 WIB
VIRAL Beredar Rekaman CCTV Kantor KontraS Didatangi Komplotan Tentara, Beberapa Saat Setelah Kritik Revisi UU TNI




PARADAPOS.COM - Sebuah rekaman CCTV menunjukkan tentara menandatangi kantor KontraS tersebar di media sosial. Diunggah akun X @barengwarga.


Di video berdurasi dua menit 52 detik itu, terlihat tanggalnya menunjukkan tanggal 23 Maret 2025. Sekitar pukul 21.06.


Saat berita ini ditulis, sudah ada 735,3 ribu tayangan. Lalu diunggah ulang 10 ribu, dan disukai 18 ribu.


Terlihat di video itu dua kendaraan berwarna hijau gelap menghentikan kendaraan di depan Kantor KontraS. Mobil itu berplat hijau merah, khas plat dinas TNI.


Beberapa waktu kemudian, seorang pria yang berada di mobil itu mengeluarkan telepon genggamnya.


โ€œRekaman CCTV tengtara "meneror" kantor @KontraS pada malam hari setelah Undang-Undang TNI direvisi. #AntiMiliterisme #CabutUUTNI,โ€ tulis akun Bareng Warga, dikutip Rabu (23/4/2025).


๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡



Diketahui, waktu peristiwa itu di masa-masa KontraS getol melakukan penolakan revisi UU TNI.


Selain itu, pada Minggu (16/3), kantor KontraS juga disambangi tiga orang tak dikenal. Dua pria mengenakan pakaian hitam, satu lainnya berwarna krem.


Tidak hanya itu, Wakil Koordinator Komisi Eksternal KontraS, Andrie Yunus pernah ditelepon-telepon orang tak dikenal. 


Beberapa waktu setelah ia menggeruduk rapat Komisi I DPR RI terkait RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta.


***


Seusai Demonstrasi Tolak Revisi UU TNI, Kantor Kontras Didatangi Orang Tidak Dikenal


Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengaku menerima sejumlah teror setelah menggeruduk rapat Panja Komisi I DPR RI dengan pemerintah yang membahas revisi Undang-Undang (RUU) TNI di salah satu hotel di Jakarta. Kantor KontraS didatangi orang tak dikenal.


"Jadi kronologinya kurang lebih pada dini hari, Minggu, pukul 12.15 WIB, kami mendapati ada 3 orang tidak dikenal mengetuk pintu gerbang KontraS gitu ya," kata koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, kepada wartawan, Minggu (16/3/2025).


Dimas mengatakan orang tak dikenal itu mengaku dari media. Namun dia menuturkan mereka tak mengenalkan asal nama media dan langsung meninggalkan kantor KontraS.


"Kami lalu mengecek lewat balcon dan menanyakan mereka dari mana, mereka menjawab bahwa mereka dari media tapi tidak mengelaborasi dari media mana atau tidak memberikan informasi dari media mana. Lalu setelah itu, mereka langsung pergi gitu dan kemudian tidak kembali," ujarnya.


Dia mengatakan ada juga orang tak dikenal yang berada di area kantor KontraS. 


Dia meyakini kedatangan mereka berkaitan dengan penggerudukan rapat Panja RUU TNI tersebut.


"Setelah itu, ada beberapa rekan-rekan kami yang juga mendapati di area sekeliling kantor KontraS ada banyak cukup pergerakan orang-orang yang mencurigakan gitu ya, yang kami duga berkaitan juga dengan tiga orang awal yang datang," ujarnya.


Dia mengatakan salah satu staf KontraS juga menerima teror panggilan dari nomor tak dikenal. 


Dia mengatakan ada tiga kali panggilan dalam selang waktu 5 menit yang diterima stafnya tersebut.


"Salah satu staf kami menerima tiga panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Yang mana temponya itu selang 5 menit gitu ya, dari mulai pukul 11.56 WIB sampai pukul 12.10 WIB begitu kurang lebih. Jadi beberapa teror atau gangguan gangguan itu yang kami alami pasca kami melakukan aksi interupsi di Hotel Fairmont," ujarnya


Sebelumnya, rapat Panja Komisi I DPR RI dengan pemerintah membahas revisi Undang-Undang (RUU) TNI digeruduk sejumlah orang. Masyarakat ini menolak rapat Panja RUU TNI yang dilaksanakan.


Tiga orang yang mengatasnamakan diri dari Koalisi Reformasi Sektor Keamanan ini meminta agar rapat Panja RUU TNI dihentikan. Mereka mempersoalkan rapat Panja ini digelar secara tertutup.


"Kami dari Koalisi Reformasi Sektor Keamanan pemerhati di bidang pertahanan, hentikan, karena tidak sesuai ini diadakan tertutup," kata salah satu peserta aksi yang menolak rapat Panja bernama Andrie di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3).


Mereka menilai pembahasan ini dilakukan tidak secara terbuka. Mereka meneriakkan penolakan dan menilai RUU TNI ini dapat mengembalikan dwifungsi ABRI.


"Bapak-Ibu yang terhormat, yang katanya ingin dihormati, kami menolak adanya pembahasan di dalam, kami menolak adanya dwifungsi ABRI, hentikan proses pembahasan RUU TNI," ungkapnya.


Sumber: Fajar

Komentar