'Skandal Ijazah Palsu dan Kisah Raja Telanjang'
OLEH: ADHIE M MASSARDI
Penyair “Negeri Para Bedebah”
Saat nyikapi skandal ijazah palsu Rektor, Guru Besar dan petinggi UGM tampak seperti para ponggawa di Istana Tipudaya dalam dongeng anak-anak Raja Telanjang karya HC Andersen. Menyedihkan!
KISAH “Raja Telanjang” atau “Baju Baru Sang Raja” adalah terjemahan dari The Emperor’s New Clothes (1837), dongeng anak-anak klasik karya penulis Denmark Hans Christian Andersen yang sudah mendunia.
Karena ceritanya tentang penguasa bodoh, serakah dan dzalim yang dikelilingi para ponggawa penjilat, The Emperor’s New Clothes masuk dalam ensiklopedi politik dan sering diparodikan para kritikus untuk memotret penguasa dzalim yang dikelilingi para penjilat.
Syahdan. Raja congkak dan suka pamer kekuasaan dan busana kerajaan mutuskan membuat baju baru paling mewah dan indah.
Ia panggil dua penjahit yang ngaku bisa bikin pakaian sangat istimewa, tetapi hanya orang pintar dan bijak yang bisa melihatnya.
Penjahit itu sebenarnya tidak bikin pakaian apa pun. Mereka pura-pura kerja, kerja, kerja. Tentu saja mereka juga minta bahan-bahan sangat mahal.
Mereka bahkan minta kaisar membayar biaya yang sangat tinggi untuk “bahan” tersebut.
Sang Raja, karena ogah dibilang bodoh, percaya bahwa pakaian yang dibuat penjahit itu sangat indah dan istimewa.
Padahal dia tidak melihat apa pun. Tidak ngenakan apa pun alias telanjang bulat sebulat-bulatnya.
Ia bahkan merintahkan semua orang di Istana, dan seluruh abdi negara, termasuk mungkin rektor dan guru besar, untuk melihat pakaian baru tersebut dan memujinya.
Mereka taat sebab ogah juga dibilang bodoh dan tidak bijak oleh Sang Raja.
Berani Ngatakan Kebenaran
Konon, dalam arak-arakan Sang Raja, muncul seorang anak kecil yang tak tahu permainan sinting si penjahit dan tidak paham mental para abdi negara yang penjilat dan tidak jujur. Anak itu teriak: “Wow! Sang Raja telanjang jalan-jalan…!”
Anak ini memang lugu, pikirannya masih jernih. Tidak takut ngatakan kebenaran.
Setelah itu semua orang akhirnya nyadar Sang Raja yang tertipu gantian nipu rakyat seluruh negeri.
Benar, The Emperor’s New Clothes ngajarkan anak-anak Eropa tentang bahaya kesombongan dan kepura-puraan.
Cerita ini juga nunjukkan pentingnya kejujuran dan keberanian untuk mengatakannya. Penting ngatakan kebenaran, bahkan jika itu berarti nentang pendapat umum.
NKRI Negeri Dongeng
Apakah ijazah milik bekas presiden RI Joko Widodo itu serupa “baju palsu” Sang Raja dalam dongeng anak-anak klasik karya HC Andersen?
Jika benar begitu, kenapa juga teriakan “ijazahmu palsu…!” yang gaungnya berpusar bertahun-tahun di langit NKRI, dan menjadi “skandal nasional” tak kunjung direspon seperti teriakan anak kecil dalam dongeng itu? Sehingga Rektor, Guru Besar, dan para cerdik-cendikia alumni Universitas Gajah Mada (UGM) jadi tampak bodoh dan tidak bijak.
Lebih buruk dari itu, cerita palsu tentang mobil SMK, uang Rp 11 ribu trilyun di kantong, atau proyek gagah-gagahan palsu yang konon tidak akan gunakan APBN tapi faktanya nyedot uang rakyat sangat banyak seperti kereta cepat Jakarta-Bandung (dan lain-lain), tak kunjung nyadarkan bangsa di NKRI?
NKRI yang dahulu dikenal sebagai zamrud Khatulistiwa ini memang jadi seperti negeri dongeng. Bahkan lebih absurd dari negeri dongeng.
Sebab dalam semua dongeng anak-anak Eropa bikinan HC Andersen, semua kepalsuan always terbongkar.
Perjuangan menegakkan kebenaran always menang. Karena itu semua kebathilan tersungkur di kaki kebenaran. Happy ending.
Apa yang terjadi di NKRI tampak sebaliknya. Jadi benar belaka film Korea Selatan berjudul Jakarta (th 2000) besutan sutradara Jung Cho-Shin, yang ngisahkan perampokan bank sukses.
Sebab meski judulnya Jakarta, tapi tak sepotong pun tampak gambar Ibukota NKRI (ibukota palsunya sedang dibangun).
Asal tahu saja, kata “Jakarta” dalam film ini merupakan kata sandi untuk “The Perfect Crime”, kejahatan yang sempurna. Kepalsuan yang abadi. Ngeri…!
***
Artikel Terkait
Kabar Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil Buntut Isu Selingkuh dengan Lisa Mariana Ditanggapi Pengacara
Forum Purnawirawan TNI Minta Menteri Pro-Jokowi Direshuffle, Deddy Sitorus: Berarti Ada Masalah
Jokowi Penuh Kontroversi, Aneh Sespimmen Polri Ngadep ke Solo
Bisa-bisanya Debt Collector Rusak Mobil dalam Kantor Polisi di Pekanbaru