Sutradara Joko Anwar belakangan ini mendapat kritik dari publik lantaran
meminta dibuatkan poster film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, kepada
para ilustrator di platform X.
Aksinya menuai banyak kritik. Joko Anwar pun segera meminta maaf dan
menjelaskan maksudnya melalui cuitan di akun X-nya, @jokoanwar.
Mulanya, Joko Anwar membalas sebuah cuitan dari pemilik akun @evansp2612
yang berisi gambar poster film Jepang berjudul 'The Classroom of Terror'
yang tayang 1976 silam.
"Pengepungan di Bukit Duri (1976)," bunyi cuitan dari akun @evansp2612 pada
Sabtu (19/4/2025).
Joko Anwar pun memuji gambar tersebut dan meminta para ilustrator untuk
membuatkan poster dengan gaya khas film Jepang zaman dulu,, dengan tokoh
utama memegang senjata dengan wajah berdarah-darah.
"Keren juga ya kalau Pengepungan di Bukit Duri ada poster yang style-nya
gini. Bikin dong, teman-teman," pinta sutradara film 'Pengabdi Setan' itu.
Bahkan, Joko Anwar memberikan akses foto-foto dari beberapa adegan di film
'Pengepungan di Bukit Duri' sebagai bahan pembuatan poster.
Namun, permintaan sineas itu menuai pro dan kontra. Beberapa ikut memberi
saran style gambar, sementara yang lain menganggap cuitan Joko Anwar itu
tidak menghargai jasa para ilustrator.
Menurut warganet yang kontra, seharusnya Joko Anwar tidak serta merta
meminta begitu saja.
"Ngomong 'bikinin dong' alias gratis. Mirip-mirip kaya yang pake AI juga
nggak sih, gratis wkwkwk," sindir seorang warganet.
"Open commission dong, orang kaya masa maunya gratis," imbuh warganet yang
lain.
"Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan: makin banyak pekerja kreatif yang
jatuh miskin," sindir warganet lainnya.
Sementara warganet yang lain membela Joko Anwar dan menjelaskan bahwa maksud
dari cuitan tersebut hanya diperuntukkan penggemar yang mau melakukannya
saja.
"Nggak sedikit yang salty minta komis atau bayaran. Padahal kalo mikir
jernih dan jangka panjang, hasil karya mereka secara nggak langsung
di-endorse Jokan. Bukannya nggak mungkin kalo mereka yang di-endorse
tersebut ke depannya mendapat job karena memang hasil karyanya tersebut
bagus," bela warganet lain.
Maaf kalau twit ini menyinggung teman-teman, ya. Biasanya saya tiap rilis film selalu mengundang teman-teman untuk membuat fanart. Saya sangat menghargai profesi dan talenta teman-teman desainer dan ilustrator. Kalau kebiasaan ini dianggap menghina teman-teman, saya minta maaf…
— Joko Anwar (@jokoanwar) April 19, 2025
Usai cuitannya menuai perdebata, Joko Anwar segera meminta maaf.
"Maaf kalau twit ini menyinggung teman-teman ya. Biasanya saya tiap rilis
film selalu mengundang teman-teman untuk membuat fanart," tuturnya dalam
cuitan baru, dikutip pada Minggu (20/4/2025).
Sutradara sekaligus penulis naskah itu mengatakan bahwa ia sangat menghargai
pekerjaan para ilustrator dan tidak memiliki maksud untuk merendahkan mereka
melalui cuitannya.
"Saya sangat menghargai profesi dan talenta teman-teman desainer dan
ilustrator," sambungnya.
Khawatir jika cuitannya itu kembali membuat salah paham, Joko Anwar berjanji
tidak akan meminta lagi dibuatkan poster film kepada warganet.
"Kalau kebiasaan ini dianggap menghina teman-teman, saya minta maaf dan
tidak akan melakukannya lagi. Salam," pungkasnya.
Permintaan maaf itu pun membuat sejumlah warganet menyalahkan akun-akun yang
menegur Joko Anwar.
"Ternyata kalimat 'semua hal pasti diributin kalo di X' itu benar adanya,"
kata seorang warganet, yang tidak habis pikir dengan kritikan terhadap Joko
Anwar.
"Aman aja bang, ada aja akun-akun yang cari celah buat marah-marah ke
postingan yang buat seru-seruan di platform ini," kata warganet lainnya.
Tidak hanya banjir pembelaan, ada pula warganet yang tetap membuat poster
sesuai permintaan meski Joko Anwar sudah meminta maaf.
'Bang @jokoanwar. Fanart poster masih boleh submit ga ni? Mau submit," tanya
warganet lainnya, yang dibalas Joko Anwar dengan jawaban singkat, "Boleh
dong, makasih ya."
Sumber:
suara
Foto: Sutradara Indonesia, Joko Anwar (Instagram/@jokoanwar)
Artikel Terkait
Paula Verhoeven Dituduh Idap HIV, Vista Putri Ungkap Baim Wong Tak Takut Tertular
Wanita Hamil Dimutilasi Kekasih Sendiri di Serang, Jasad Ditemukan Membusuk di Sawah
Polemik Terkait Pemberian Gelar Pahlawan Bagi Soeharto, Mensos Pastikan Akan Ikuti Usulan Rakyat
Matahari Kembar Kekuasaan, Buni Yani Serukan Prabowo Ganti Loyalis Jokowi