Sosok Vivi, Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Ngaku Sering Disiksa sampai Vagina Disetrum

- Kamis, 17 April 2025 | 13:55 WIB
Sosok Vivi, Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Ngaku Sering Disiksa sampai Vagina Disetrum


PARADAPOS.COM -
Media sosial tengah dihebohkan dengan pengakuan mengejutkan datang dari seorang mantan pemain sirkus Taman Safari Indonesia (TSI) bernama Vivi. Ia mengaku menjadi korban penyiksaan fisik yang dilakukan oleh bos TSI bernama Frans.

Dalam sebuah wawancara yang viral di media sosial, Vivi mengungkapkan bahwa dirinya tidak hanya dipaksa bekerja di bawah tekanan dan minim istirahat, tetapi juga sering disiksa secara brutal.

Lantas, siapa sosok Vivi? Berikut VIVA rangkum Kamis, 17 April 2025, berikut sosok Vivi, eks pemain sirkus Taman Safari Indonesia yang ngaku sering disiksa sampai vagina disetrum.

Menurut informasi beredar, Vivi merupakan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia. Ia mengaku sudah sejak kecil berada dan dipekerjakan di sirkus tersebut.

Bahkan, dirinya tidak mengetahui identitas asli serta orang tuanya. Selama bekerja sebagai pemain sirkus, ia tinggal di rumah milik Frans Manansang, keluarga pendiri Taman Safari Indonesia.

Akibat sering mendapatkan penyiksaan, Vivi akhirnya nekat kabur pada malam hari menyusuri hutan, hingga tiba di wilayah Cisarua, Bogor.

“Saya kabur karena sering disiksa, disuruh latihan, dipukuli. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan, akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” ujar Vivi

Di Cisarua ia ditolong oleh seorang yang ia kenal bekerja di restoran Taman Safari. Ia sempat tinggal di rumah penolongnya selama tiga hari sebelum akhirnya diketahui keberadaannya oleh petugas keamanan Taman Safari.

“Begitu tiga hari, saya mau keluar, pas di depan rumahnya ternyata ada sekuriti Taman Safari. Saya diajak balik, tapi saya menolak. Dia jamin saya tidak dipukuli lagi. Yaudah saya ikut. Mau nggak mau saya pulang, saya juga bingung mau lari ke mana lagi,” tambah dia.

Namun kenyataan berkata lain. Setibanya di Taman Safari, ia mengaku justru kembali mengalami kekerasan yang lebih parah.

“Lalu dibawa kembali di pos sekuriti. Terus gak lama saya dijemput sama pak Frans dan saya dibawa pulang. Di jalan saya langsung dipukul. Saya udah gemeteran,” ungkap Vivi.

Mirisnya, Vivi menuturkan bahwa saat peristiwa keji tersebut terjadi, tidak ada saksi lain di dalam ruangan.

"Saya minta ampun, pokoknya nggak boleh bersuara. Kalau bersuara malah ditambahin lagi siksaannya. Terus saya diseret, rambut saya dijambak, disuruh diam, tak boleh ada suara. Saat itu saya sudah lemas, menggigil,” pungkasnya.

Sumber: viva

Komentar