Probolinggo, paradapos.com - Wisatawan wajib waspada…!. Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), ancaman bahaya gunung api di Indonesia sepertinya masih terus terjadi.
Sebelumnya, ancaman bahaya gunung api terjadi di Sumatera Barat pekan lalu. Gunung Marapi erupsi hingga menewaskan sebanyak 23 pengunjungnya.
Kemudian disusul di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Magelang, Gunung Merapi juga erupsi hingga menyemburkan abu vulkanik dan hujan abu di dua Kabupaten.
Selanjutnya di Jawa Barat, Gunung Anak Krakatau juga erupsi meski tidak sebesar Gunung Marapi dan Gunung Merapi. Tapi pengamanan juga sudah dilakukan oleh Mabes Polri.
Baca Juga: Hadiri Seminar Parenting SMPN 14 Kota Madiun, Ini yang Disampaikan Wali Kota Maidi
Kini, terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo, berupa hembusan asap kawah berwarna kelabu, intensitas sedang hingga tebal, dengan tekanan sedang kuat dari dalam kawah.
Kondisi Gunung Bromo ini merupakan hasil pengamatan visual Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 13 Desember 2023 pukul 06.00 WIB.
Sedangkan dalam pengamatan beberapa bulan sebelumnya, teramati hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tekanan lemah - sedang dengan ketinggian berkisar 50 - 900 meter dari puncak.
Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya tremor menerus dengan amplitudo 0.5 -- 1 mm (dominan 0.5 mm) yang disertai pula terekamnya Gempa Vulkanik Dalam 3 kali kejadian selama Desember ini.
“Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan di Bandung, Rabu (13/12).
Indikator adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo juga terlihat dari pengamatan deformasi dengan menggunakan peralatan Borehole Tiltmeter dan Tiltmeter.
Baca Juga: Karyawan di Pare Lakukan Penipuan hingga Toko Rugi Puluhan Juta, Ternyata Ini Motifnya
Ini menunjukkan pola kecenderungan inflasi atau peningkatan tekanan di sekitar tubuh Gunung Bromo selama Desember ini,.
Gunung Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam Kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2329 mdpl.
Secara administratif gunungapi ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Karakter erupsi Gunung Bromo berupa erupsi eksplosif dan efusif dari kawah pusat.
Seperti dilansir www.esdm.go.id, erupsi tersebut mengeluarkan abu,pasir, lapilli, dan terkadang melontarkan lava pijar dan bom vulkanik.
Erupsi terakhir terjadi pada Juli 2019, berupa erupsi freatik tanpa didahului oleh peningkatan kegempaan yang signifikan.
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatic.
Artikel asli: koranmemo.com
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!