Lagi-Lagi Diteror, Situs Tempo Diacak-Acak Hacker Diduga Imbas Berita Judi Online: Ulah Siapa?

- Jumat, 11 April 2025 | 06:50 WIB
Lagi-Lagi Diteror, Situs Tempo Diacak-Acak Hacker Diduga Imbas Berita Judi Online: Ulah Siapa?




PARADAPOS.COM - Setelah mengalami aksi teror berupa kiriman kepala babi dan bangkai tikus dengan kondisi kepala terpenggal, kantor berita Tempo kembali diserang. 


Kali ini, Tempo mengalami serangan siber dari pelaku misterius yang menyasar situs mereka. 


Serangan siber tehadap situs milik Tempo itu terjadi usai media itu menerbitkan hasil liputan tentang judi online (judol) sejak Minggu (6/4/2025) lalu. 


Server Tempo mulai mendapat serangan siber sejak empat jam sejak berita tersebut ditayangkan. 


Dua jam kemudian, sudah terdapat 479 juta serangan permintaan akses distributed denial-of-service (DDoS). 


Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, hingga hari ini serangan DDoS terus terjadi. 


Totalnya ada sekitar 2,6 juta permintaan akses yang tercatat hingga sore hari.


Sementara jika ditotal sejak dimulainya serangan, sudah ada 3 miliar permintaan. 


Akibatnya, beberapa artikel di web Tempo tak bisa diakses, terutama halaman artikel premium yang menampilkan liputan judi online.


Setri menjelaskan bahwa serangan DDoS yang masif membuat halaman pelanggan juga terganggu. 


Menurut dia, serangan digital ini tampaknya ingin mengganggu akses publik terhadap informasi di web Tempo sehingga para pembaca kesulitan masuk atau membaca berita.


Setri mengibaratkan serangan DDoS seperti kemacetan di jalur mudik Lebaran. Jalan yang lengang tiba-tiba dipenuhi oleh kendaraan bermotor sehingga para pemudik tak bisa masuk ke jalur pulang kampung. 


“Ada yang tertahan di pintu masuk atau terjebak dalam keramaian berupa halaman artikel yang eror,” kata Setri dalam keterangannya pada Jumat (11/4/2025).


Sejauh ini, lanjut Setri, tim teknologi Tempo bisa mengantisipasi serangan DDoS dengan memperkuat sistem keamanan digital dan menyisir jalur akses pelanggan sehingga pembaca tetap bisa mengakses berita-berita di Tempo. 


“Dengan ilustrasi ini, serangan DDoS tampaknya ingin menghalangi akses publik membaca informasi di Tempo,” ucapnya.


Meski demikian, Setri belum bisa memastikan apakah serangan DDoS ini berkaitan dengan liputan Tempo tentang judi online. 


Faktanya, karena situs web lumpuh beberapa saat akibat jalur aksesnya penuh, pembaca tak bisa membaca seluruh berita selain judi online.


Setri menuturkan, serangan DDoS mulanya tersebar dari banyak negara. Namun, dalam dua hari terakhir, sumber DDoS terpusat di beberapa negara, terutama Kamboja. 


Dari negara ini, permintaan akses naik lebih dari 200 persen. Selain Kamboja, belakangan pusat serangan berasal dari lokal Indonesia.


“Serangan dari lokal ini yang merepotkan karena kami tidak bisa memblokirnya. Tapi kami sudah bisa mengendalikannya,” ucapnya.


Ia berharap serangan DDoS berhenti karena informasi adalah hak konstitusional masyarakat. 


Sebab, ia mendapatkan laporan bahwa server media lain yang memberitakan serangan DDoS ke Tempo juga turut lumpuh akibat mendapatkan banjir permintaan akses.


Serangan DDoS bukan kali pertama diterima Tempo. Saat teror kepala babi pada 20 Maret 2025, web Tempo juga sempat lumpuh sehingga berita tentang kiriman paket kepala babi itu terlambat terbit dibanding kehebohan di media sosial.


Setelah itu serangan juga meningkat. Setiap dua hari, kata Setri, web Tempo mendapatkan serangan DDoS. 


“Namun, tidak semasif setelah judi online hingga hari ini,” tandasnya.


Teror Kepala Babi


Sebelum mendapat serangan siber, kantor berita Tempo juga sempat menerima kiriman kepala babi, dari orang tidak dikenal, pada Rabu (19/3/2025).


Paket tersebut diperuntukkan kepada Francisca Christy Rosana yang merupakan wartawan desk politik dan host siniar 'Bocor Halus Politik' Tempo.


Kepala babi itu diletakan di dalam styrofoam atau gabus, dengan kondisi yang masih berlumuran darah.


Tak lama berselang, kantor Tempo kembali mendapatkan teror, kali ini berupa enam ekor bangkai tikus yang kepalanya terpenggal, pada Sabtu (22/3/2025) lalu.


Kali ini paket yang dibungkus menggunakan kertas kado motif bunga mawar tersebut tidak ditulis diperuntukkan kepada siapa.


Dikirim Pakai Ojol


Kekinian, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan kepala babi ini dikirim ke kantor berita Tempo menggunakan ojek online. 


Bahkan ia mengaku telah memeriksa pengemudi ojol yang membawa paket kepala babi tersebut.


Namun, berdasarkan pengakuan dari pihak pengemudi, dirinya mendapat order tersebut secara terputus.


“Gojek-nya sudah kita periksa, ternyata ini semacam terputus karena Gojek tersebut mendapat kiriman dari Grab,” ucapnya, Kamis (10/4/2025).


Pihaknya baru memulai penyelidikan ini kembali akibat terpotong libur panjang. Pasalnya beberapa saksi meminta menjalani pemeriksaan secara formil.


“Artinya di hari libur minta secara formil. Tentu saja ini agak sedikit menghambat proses penyelidikan kita,” ujarnya.


Sumber: Suara

Komentar