Ada Pihak yang Kebakaran Jenggot Prabowo Bertemu Megawati

- Kamis, 10 April 2025 | 09:50 WIB
Ada Pihak yang Kebakaran Jenggot Prabowo Bertemu Megawati


Dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri diyakini ada hal penting, sensitif dan strategis yang dibicarakan keduanya. 

Namun tidak diungkapkan ke publik karena ada pihak yang tidak menghendaki pertemuan tersebut.

Hal itu disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 alias Siaga 98, Hasanuddin, merespons adanya pertemuan Prabowo dengan Megawati di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Senin malam, 7 April 2025.

"Pertemuan ini tidak hanya dimaknai bertemunya sahabat lama, atau Silaturahmi Prabowo dengan mantan presiden setelah dengan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7, Joko Widodo, akan tetapi juga bertemunya dua petinggi partai politik besar di Indonesia setelah dengan semua partai politik lainnya," kata Hasanuddin kepada RMOL, Kamis, 10 April 2025.

Hasanuddin menjelaskan, peristiwa pertemuan itu akan menegaskan kembali peran partai politik sebagai representasi kekuasaan rakyat dalam politik yang dapat saja tergerus karena sistem pemerintahan presidensial, karena dalih presiden dipilih langsung oleh rakyat, bukan oleh partai politik.
 
"Pertemuan ini tentu saja tidak silaturahmi semata, tentu ada hal penting, sensitif dan strategis dibicarakan kedua tokoh nasional ini," yakin Hasanuddin.

Sebagai sahabat lama, lanjut dia, hanya Prabowo-Megawati yang tahu. Namun hebatnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menutup hal itu dengan kalimat "Merajut Kebersamaan Untuk Indonesia Kita" untuk menutup spekulasi liar.

"Sebab, ada banyak pihak yang menantikan pertemuan ini, dan ada juga yang tidak menghendakinya. Siaga 98 berharap terhadap pertemuan ini, Prabowo-Megawati dapat mengawal agenda reformasi, demokratisasi dan pemberantasan korupsi, serta membangun kemandirian ekonomi menuju Indonesia Raya," pungkas Hasanuddin.

Sumber: rmol
Foto: Kolase foto Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri/Net

Komentar