Pengusaha Djoko Soegiarto Tjandra ternyata pernah meminta bantuan sesuatu kepada buronan Harun Masiku saat pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Hal itu disampaikan Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengungkapkan materi pemeriksaan terhadap Djoko Tjandra sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP periode 2019-2024.
"Pembahasannya terkait ada permintaan dari saudara DST (Djoko Tjandra) kepada saudara HM untuk membantu mengurus sesuatu. Tapi detailnya belum bisa disampaikan saat ini," kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu sore, 9 April 2025.
Namun demikian, Tessa mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kapan pertemuan antara Djoko Tjandra dengan Harun Masiku, serta terkait apa permintaan pengurusan sesuatu dimaksud.
"Nanti saya tanyakan ke penyidik dulu ya bisa disampaikan ke teman-teman atau belum," pungkas Tessa.
Kepada wartawan, Djoko Tjandra sempat mengelak tidak kenal dengan Harun Masiku.
“Mana tahu (keberadaan Harun Masiku), saya nggak kenal kok. Tidak, tidak, saya tidak kenal. Sama sekali tidak. Saya nggak kenal, jadi saya nggak bisa jawab apa-apa dong ya kan," kata Djoko Tjandra.
Sebelumnya, tim penyidik KPK sudah terlebih memeriksa seseorang yang diduga merupakan orang dekat Djoko Tjandra yakni Viady Sutojo selaku Direktur Utama PT Mulia Graha Tata Lestari. Pemeriksaan dilakukan Selasa, 25 Maret 2025.
Harun Masiku buron sejak 17 Januari 2020. Mantan caleg PDIP itu dijerat KPK sebagai tersangka dalam kasus suap untuk mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait PAW anggota DPR.
Sumber: rmol
Foto: Pengusaha Djoko Soegiarto Tjandra di Gedung Merah Putih KPK, Rabu sore, 9 April 2025/RMOL
Artikel Terkait
Wahyu Setiawan Dengar Sumber Suap Hasto dari Obrolan Kader PDIP
Forum Purnawirawan TNI Tuntut Kembali ke UUD 1945 Asli hingga Pergantian Wakil Presiden
Resmi Tersangka, Syafril Dokter Cabul di Garut Ternyata Ciumi Leher hingga Raba Alat Vital Pasien
Muncul dalam Fakta Persidangan Hasto, KPK akan Cari Tahu Alasan Penyidik tak Panggil Megawati