Ironi Lucky Hakim: Dulu Malu Makan Gaji Buta, Kini Liburan Diam-diam sampai Ditegur Dedi Mulyadi

- Selasa, 08 April 2025 | 00:30 WIB
Ironi Lucky Hakim: Dulu Malu Makan Gaji Buta, Kini Liburan Diam-diam sampai Ditegur Dedi Mulyadi


Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara terang-terangan menegur Bupati Indramayu Lucky Hakim yang kedapatan berlibur ke luar negeri tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Dalam rekaman telewicara yang diunggah di Instagram-nya, Dedi membenarkan bahwa Lucky sama sekali tidak membalas pesan-pesan koordinasi yang dikirimkannya. Dedi semula mengira Lucky jarang membuka ponsel, tetapi ternyata sedang bertamasya ke luar negeri.

"Enggak ada (izin), WA nggak ada. Enggak pernah tuh Lucky Hakim ke saya WA (izin) ke Jepang. Bahkan saya beberapa kali WA nggak ada direspons," kata Dedi, seperti dilihat pada Senin (7/4/2025).


"Saya beberapa kali WA memberitahukan kegiatan, memberitahukan ini, nggak ada respons. Saya pikir nggak ada respons karena jarang buka WA, ternyata ada di Jepang," imbuhnya.

Lewat postingannya, politisi Partai Gerindra itu pun menyentil Lucky agar tidak lupa berkoordinasi dengan pemerintah provinsi apabila akan kembali pelesiran ke luar negeri. Padahal menurut Dedi, kepala daerah harus bersiaga terutama selama libur lebaran di mana terjadi peningkatan mobilitas masyarakat saat kembali ke kampung halaman.

"Selamat berlibur Pak Lucky Hakim. Nanti kalau ke Jepang lagi, bilang dulu ya," tulis Dedi di Instagram-nya.

Padahal sosok Lucky sendiri dikenal dengan reputasinya yang baik selama masa kampanye Pemilihan Bupati Indramayu 2025-2030. Bahkan kala itu, Lucky kerap dibandingkan dengan Bupati Indramayu 2021-2025, Nina Agustina.

Bukan tanpa alasan, saat itu Lucky dinilai siap bekerja tanpa pamrih untuk masyarakat lantaran pernah tegas mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Indramayu karena merasa malu mendapat gaji buta.
@luckyhakimpedia Wayae Wong BaikDadi Bupati. #fypシ゚viral #indramayu #indramayuviral ♬ suara asli - Lucky Hakim Pedia
"Saya harus tahu diri, ini kesalahan saya. Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indramayu karena saya tidak bisa memenuhi sebuah janji kampanye saya yang spektakuler," tutur Lucky, dilihat di tayangan video akun TikTok @/luckyhakimpedia.

Sebagai pengingat, Lucky merupakan Wabup Indramayu 2021-2025 mendampingi Nina Agustina. Namun pada tahun 2023, Lucky memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa tidak bisa memenuhi janji-janji kampanyenya.

"Makanya saya mundur, berharap Allah mengampuni saya, saya berharap masyarakat Indramayu memaafkan saya," kata Lucky.

"Saya pun sampai tidak mau menerima anggaran makan minum. Saya yakin di antara media ini nggak ada yang makannya lebih dari Rp100 juta satu bulan," imbuhnya.

Fasilitas itu, menurut Lucky, kelewat mewah untuknya yang merasa tidak banyak bekerja untuk masyarakat Indramayu.

"Gaji plus tunjangan Rp50 juta, dengan segala fasilitas, dengan rumah yang mewah, gratis AC, dengan mobil yang mewah, masih dikasih anggaran makan minum sampai Rp170 juta per bulan," terang Lucky.

Perasaan bersalah membuat Lucky tidak mau mengambil fasilitas mewah tersebut. "Saya merasa ini pasti bisa menjadi bumerang untuk saya, saya merasa saya berdosa dan durhaka, kalau saya tidak mundur, malu saya," pungkasnya.

Ketegasan Lucky kala itu membuat popularitasnya menanjak. Tak heran jika dukungan untuk Lucky meluas sampai membuatnya memenangkan Pilkada Indramayu.

Sayangnya baru dua bulan menjabat, Lucky dinilai membuat kecewa banyak pihak karena terciduk berlibur tanpa izin ke Jepang. Disebutkan bahwa Lucky terancam hukuman pemberhentian sementara karena aksi pelesirannya tersebut.

"Jadi balik ke sini lagi gara-gara liburan ke Jepang saat libur lebaran," komentar warganet. "Sementara itu masyarakat indramayu nyapu koin di jalan raya, bupati nya liburan ke jepang..." tulis warganet lain.

Sumber: suara
Foto: Bupati Indramayu terpilih yang juga aktor Lucky Hakim menunjukan tanda pangkat usai menjalani tes kesehatan dan pengambilan tanda pangkat di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu (16/2/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU]

Komentar