Presiden Prabowo Subianto perlu mempertimbangkan untuk mengakomodir suara rakyat yang disampaikan melalui spanduk yang beredar di wilayah Jakarta terkait resesi yang akan datang dengan memecat beberapa orang pembantunya.
Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, merespons kemunculan spanduk yang meminta agar 3 pembantu Prabowo mundur dari jabatan mereka. Yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
"Spanduk itu jelas mengirimkan pesan resesi tengah menghantam negeri ini. Presiden Prabowo didesak copot Menkeu Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Ketua OJK Mahendra Siregar. Prabowo perlu mempertimbangkan untuk mengakomodir isi pesan di spanduk itu," kata Muslim kepada RMOL, Senin, 7 April 2025.
Karena, menurut Muslim, kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan memberlakukan tarif impor 32 persen untuk barang masuk ke AS, otomatis akan memukul ekonomi dan keuangan Indonesia.
"Rupiah sudah meluncur di atas Rp17.000 per dolar. Akan terjadi kekacauan ekonomi dan keuangan saat ini. Dan yang sangat bertanggung jawab atas situasi resesi yang melanda negeri ini adalah tiga pejabat di atas," pungkas Muslim.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Sri Mulyani, Perry Warjiyo, dan Mahendra Siregar/RMOL
Artikel Terkait
Benarkah Permadi Arya Jadi Komisaris Anak Usaha Jasamarga? Publik Ngamuk ke Prabowo
Prabowo adalah TNI Demokratis
Prabowo Tak Perlu Susah Payah Satukan Megawati dan Jokowi
Tanggapi Komentar Babi Dimasak, Prabowo Akui Lengah karena Sibuk Kerja