Rocky Gerung Kritik Ada Dosa Jokowi di Balik Turunnya Jumlah Pemudik 2025: Buat Apa Jalan Tol?

- Minggu, 30 Maret 2025 | 13:05 WIB
Rocky Gerung Kritik Ada Dosa Jokowi di Balik Turunnya Jumlah Pemudik 2025: Buat Apa Jalan Tol?


Pengamat politik Rocky Gerung menyebut ada 'dosa' mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menurunnya jumlah masyarakat yang mudik lebaran Idul Fitri 2025. Kondisi itu tak lain karena situasi  ekonomi Indonesia yang tahun ini banyak dikritik sedang turun. 

Menurut Rocky, penurunan ekonomi itu juga termasuk imbas dari kebijakan Jokowi selama 10 tahun menjadi presiden. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut tidak mampu membangun kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan. 

"Sepuluh tahun Presiden Jokowi bermimpi besar, lalu dia wujudkan itu dalam bentuk infrastruktur-infrastruktur. Jalan tol bertambah. Tapi tiba-tiba hari ini separuh dari penduduk yang harusnya mudik tidak mampu mudik. Jadi buat apa jalan tol yang dulu dibangga-banggakan," kritik Rocky, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Minggu (30/3/2025).

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tercatat kalau jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Jumlah tersebut ditemukan turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

Rocky menyebut, temuan sirvei itu membuat pembangunan infrastruktur dan kebijakan-kebijakan hasil kerja Jokowi nampak kurang bermanfaat secara ekonomi. 

"Fakta hari ini menunjukkan bahwa yang disediakan oleh Jokowi bukan daya beli, bukan kemampuan untuk membayar tol. Tetapi kesulitan ekonomi. Itu yang menerangkan kenapa statistik hari ini menunjukkan bahwa separuh dari penduduk Indonesia gagal mudik," ucap Rocky.

Kesalahan Jokowi, menurut Rocky, selama 10 tahun terlalu berambisi membangun infrastruktur. Namun perputaran uang yang terjadi tidak turut melibatkan masyarakat umum. Sehingga tidak terbangun kesejahteraan publik.

"Artinya selama 10 tahun Pak Jokowi itu semua perencanaan itu tidak dirancang untuk menghasilkan daya beli, tidak dirancang untuk menambah kelas menengah dan kelas menengah yang sekarang sebetulnya harus mudik pun tidak berhasil mengumpulkan oleh-oleh untuk bawa pulang," pungkasnya.

Jumlah pemudik diprediksi menurun

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda memprediksi mudik lebaran 2025 ini akan terjadi tren penurunan jumlah pemudik. Hal itu menyusul karena masyarakat menerapkan frugal living alias hidup hemat. 

"Saya lihatnya yang pertama kalau ada potensi penurunan mudik, memang iya, dalam artian memprediksi kemungkinan ada penurunan cukup signifikan. Jadi, data 146 juta pemudik, itu data yang sudah mengalami penurunan dibanding tahun kemarin yang hampir 193 juta," kata Huda saat dihubungi wartawan, Rabu (26/3/2025). 

Menurutnya, dari situ akan terasa potensi mudik tahun ini tak akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Belum lagi, kata dia, Work From Anywhere atau WFA baru sebatas diberlakukan di jajaran ASN dan pegawai BUMN saja. 

"Dan itu kan hanya kurang lebih sekitar 30 persen dari para pemudik kita. Jadi kenapa sudah diperlakukan WFA tapi belum masih lancar, mungkin. Belum ada kenaikan drastis karena mungkin mereka sudah menggunakan. Atau yang tadi itu tidak menggunakan," katanya.

"Kalau toh menggunakan tetap porsi mereka hanya 30 persen. Selebihnya kan swasta. Nah itu catatannya kedua," sambungnya.

Lalu yang ketiga, kata dia, perlu dipantau mencakup soal tenggat pemberian THR yang diberikan oleh pihak swasta atas imbauan pemerintah.

"Apakah sudah berjalan sepenuhnya atau belum? Jangan-jangan belum sepenuhnya akhirnya para pemudik masih menunggu. Masih menunggu pemberian THR dari masing-masing perusahaan itu," katanya.

Lebih lanjut, Politisi PKB ini menilai prediksi menurunnya jumlah pemudik juga karena tren frugal living. 

"Kalau lihat dari beberapa analisa ekonomi memang kira-kira kan hari ini suasananya kan gitu frugal living. Frugal living itu kira-kira masyarakat kita memang, mending melakukan spending. Jadi menahan, wait and see, terkait dengan situasi ekonomi," pungkasnya.

Arus mudik pada momen Lebaran 2025 ini sudah berlangsung sejak Senin (25/3/2025) atau H-7 Lebaran. Bahkan, sebanyak 12 ribu pemudik sudah keluar dari melalui Stasiun Gambir Jakarta Pusat.

Sumber: suara
Foto: Pengamat politik Rocky Gerung/Net

Komentar