Prabowo Sentil Hasan Nasbi Soal Komunikasi

- Selasa, 25 Maret 2025 | 20:25 WIB
Prabowo Sentil Hasan Nasbi Soal Komunikasi


Presiden Prabowo Subianto menyentil para menterinya untuk memperbaiki komunikasi pemerintah kepada publik. Sentilan ini menyusul pernyataan Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi soal dugaan teror kepala babi dan bangkai tikus terhadap media Tempo.

Teguran sekaligus peringatan keras itu disampaikan Prabowo pada sela-sela rapat terbatas dengan sejumlah menterinya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/3). Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap bahwa Pemerintah tidak antikritik. 

"Pemerintah tidak antikritik, tetapi bahwa narasi kan juga harus dibangun dengan narasi yang baik. Jangan sampai opini, orang itu berasumsi. Asumsi orang itu tidak bisa kita kontrol. Jangan sampai dia dapat berita sepenggal, kemudian berasumsi negatif kan nggak bagus," kata Sudaryono, dikutip Antara, Selasa (25/3/2025). 

Lalu, kata Sudaryono, dalam rapat terbatas itu, Prabowo dan jajaran menteri membahas banyak prestasi yang berhasil dicapai pemerintah dalam 5 bulan terakhir. Prestasi itu termasuk dari sektor pertanian, ketersediaan pupuk untuk petani, surplus beras, dan harga gabah yang berkeadilan untuk petani.

"Sementara negara lain, Filipina, Malaysia, Jepang itu sekarang lagi krisis beras. Kita juga mengalami El Nino dan La Nina yang sama, tetapi kita sekarang di posisi yang lebih aman, jauh lebih aman dibandingkan dengan mereka. Itu kan satu hal yang positif, yang secara komunikasi harus disampaikan," ungkapnya. 

Dia pun menyebut dirinya rutin turun langsung ke masyarakat untuk mendengar langsung kebutuhan rakyat, terutama para petani.

Sudaryono menyebut dalam beberapa hari terakhir, dia berkeliling ke daerah-daerah di Sumatera Utara dan Yogyakarta, tepatnya di Kulon Progo dan Bantul, kemudian ke Palembang di Sumatera Selatan.

Dari beberapa kunjungan kerjanya itu, Sudaryono mengaku mendapat respons positif dari para petani yang merasa terbantu karena stok pupuk cukup, dan harga gabah sesuai standar.

"Mereka semua happy kan, saya harus sampaikan bahwa itu betul dan nyata," kata Sudaryono. 

"Tugas saya adalah bagaimana asumsi yang baik di masyarakat bawah ini, bagaimana bisa menular sebanyak mungkin. Nah itu kan sisi komunikasinya yang memang dari sisi kami, saya khususnya, yang mengampu urusan pertanian, kami perbaiki," tambahnya. 

Dalam kesempatan yang sama, saat ditanya mengenai komentar pejabat publik yang kerap kontraproduktif, Sudaryono mengakui memang perbaikan-perbaikan dalam cara berkomunikasi itu perlu terus dilakukan.

"Kami perbaiki saja. Jadi, kalau saya, dari porsi saya, anda bisa lihat dari sosial media saya, kami tone-nya positif. Karena memang, kalau ada yang baik, kami sampaikan baiknya. Kalau yang nggak baik, kami perbaiki," jelasnya. 

Lebih lanjut, Sudaryono yakin pemerintah tidak boleh lelah untuk terus menyebarkan narasi-narasi yang positif mengenai pencapaian-pencapaian kerjanya.

Apabila ada tuduhan-tuduhan, asumsi yang keliru, dan kritik dari masyarakat, pemerintah juga harus terbuka untuk menjawab dan meluruskan narasi-narasi yang keliru itu.

"Kami sebagai pemerintah tidak boleh lelah menjawab semua tuduhan, menjawab semua kritik, menjawab semua sesuatu yang barangkali kadang-kadang tidak benar. Harus kita luruskan, karena jangan sampai kebohongan, atau berita yang nggak bener, tetapi berulang-ulang (disebarkan) itu bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran," ujar Wamentan Sudaryono.

Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, memimpin rapat terbatas membahas Agrinas bersama sejumlah menteri, di antaranya Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Kemudian Menteri Investasi/CEO Danantara Rosan P Roeslani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dalam rapat yang sama, ada pula Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Novy Helmy Prasetya.

Sumber: era
Foto: Presiden Prabowo Subianto/Net

Komentar