Jemaah Ini Curhat di Masjid Jogokariyan: Kenapa Wapres Gibran Promosikan Skincare, Bukan Akhlak?

- Minggu, 23 Maret 2025 | 07:55 WIB
Jemaah Ini Curhat di Masjid Jogokariyan: Kenapa Wapres Gibran Promosikan Skincare, Bukan Akhlak?




PARADAPOS.COM - Suasana Dialog Kebangsaan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, menuai gelak tawa ketika seorang peserta, Dila dari Bantul, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi pemerintahan saat ini. 


Ia mempertanyakan mengapa prioritas pemerintah lebih banyak pada hal duniawi ketimbang nilai-nilai moral dan akhlak.


Dila menuturkan bahwa sebelumnya ia merasa kondisi kehidupan lebih baik, terutama dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang mempermudah mudik.


Namun, menurutnya, saat Pemilu 2024 dengan kondisi praktik politik, maka kehidupan menjadi memburuk.


“Saya melihat setelah yang dilakukan secara jor-joran, seperti pembagian sembako dan bantuan lain yang seharusnya tidak boleh dilakukan demi memenangkan pihak tertentu, kondisi kehidipan kita makin memburuk,” ujarnya disambut tepuk tangan para jemaah seperti disaksikan, Jumat malam, 21 Maret 2025.


Yang paling membuatnya kecewa adalah promosi produk kecantikan oleh Wakil Presiden Gibran di sekolah-sekolah. 


“Kenapa yang diprioritaskan Wapres justru soal skincare,” kata Dila yang langsung membuat jemaah tertawa menggelegar.


“Kenapa bukan akhlak dan iman yang dikuatkan? Saya merasa sangat sedih. Kenapa moral malah menurun seperti ini? Kenapa hal-hal duniawi yang terus dipromosikan? Kenapa bukan agama, akhlak, atau ekonomi dari kalangan bawah yang diperhatikan?” lanjut Dila.


Dila juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. 


“Saya berasal dari keluarga yang cukup, tapi saya melihat banyak warga yang mengemis dan meminta-minta. Ya Allah, saya benar-benar sakit hati melihat kondisi ini. Tolong Pak, promosikan akhlak. Salat dan mengaji itu yang utama,” pintanya.


Anies Baswedan: Pentingnya Rasionalitas dalam Memilih Pemimpin


Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini menjadi pelajaran penting dalam memilih pemimpin. 


Ia menegaskan bahwa tidak ada calon yang sempurna, namun masyarakat harus lebih rasional dalam menentukan pilihan politik.


“Kita tidak akan menemukan calon yang sempurna, tetapi kita bisa membandingkan calon yang ada dan memilih yang lebih sesuai. Memilih secara rasional berarti membandingkan, mencari yang lebih baik di antara yang tersedia,” ujar Anies.


Menurutnya, dalam Pemilu 2024 banyak masyarakat yang memilih tanpa melakukan perbandingan yang matang. 


“Kemarin banyak yang memilih tanpa membandingkan. Ada bantuan sembako, lalu ada ancaman, macam-macam. Itu semua sudah ditunjukkan di Mahkamah Konstitusi. Tapi ya sudah, itu sudah menjadi keputusan. Ini menjadi PR bagi kita semua,” jelasnya.


Anies juga mengingatkan agar pemimpin tidak hanya memprioritaskan aspek duniawi, tetapi juga visi dan misi negara. 


“Pemimpin harus memberikan pedoman. Kita harus mengingatkan terus-menerus bahwa negeri ini tidak hanya membangun fisiknya, tetapi juga jiwanya. Kita harus mulai dari pembangunan jiwa dan raganya,” tegasnya.


Dialog Kebangsaan di Masjid Jogokariyan ini menjadi salah satu refleksi bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin di masa depan, agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat. 


Sumber: KBANews

Komentar