UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Netizen Tak Percaya: Tunjukin aja yang Asli Apa Susahnya

- Sabtu, 22 Maret 2025 | 09:15 WIB
UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Netizen Tak Percaya: Tunjukin aja yang Asli Apa Susahnya


PARADAPOS.COM
-  Polemik mengenai ijazah palsu mantan Presiden Republik Indonesia Jokowi kembali mencuat. Kali ini, publik menyoroti penggunaan jenis huruf Times New Roman pada ijazah tersebut. Sebagaimana diketahui, Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1985.

Namun, pihak UGM kini memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Dalam siaran pers yang dikeluarkan di situs resmi Universitas Gadjah Mada, pihak universitas menyayangkan tuduhan yang dilayangkan oleh mantan dosen di Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.

Rismon mencurigai keaslian ijazah Jokowi karena menemukan bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan jenis huruf Times New Roman. Menurutnya, rupa huruf tersebut belum ada di era 1980-an. Hal tersebut kemudian dibantah oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.

Menurut Sigit, Rismon sebagai seorang dosen seharusnya mampu menyimpulkan informasi yang didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik. Pasalnya, Rismon dinilai hanya melihat ijazah dan skripsi milik Jokowi, alih-alih membandingkannya dengan ijazah dan skripsi yang juga diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan UGM.

Lebih lanjut, Sigit juga mengaku bahwa kala itu, banyak mahasiswa UGM yang sudah menggunakan jenis huruf Times New Roman atau huruf yang hampir mirip untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan.

"Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga berkuliah di UGM," ucap Sigit pada Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut, sampul dan lembar pengesahan skripsi milik Joko Widodo dicetak di percetakan, meskipun seluruh isi tulisan pada skripsi tersebut ditulis menggunakan mesin tik.

Perihal nomor seri ijazah Jokowi yang berbeda dengan ijazah mahasiswa UGM dari fakultas yang berbeda itu pun menjadi pertanyaan publik. Namun menurut Sigit, penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakannya tersendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.

"Nomor tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Jokowi, namun berlaku pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan. Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," tambahnya.

Tak hanya itu, Sigit juga mengatakan jika Jokowi semasa berkuliah aktif di kegiatan mahasiswa dan memiliki teman dekat.

"Ia (Jokowi) pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," ungkapnya.

Dalam siaran pers tersebut, tertulis pula keterangan dari teman satu angkatan Jokowi bernama Frono Jiwo. Menurut pengakuan Frono, ia dan Jokowi sama-sama masuk kuliah pada 1980 dan diwisuda bersama di UGM pada 1985.

Frono juga menuturkan tingkah laku Jokowi sebagai mahasiswa. Menurutnya, Jokowi adalah orang yang pendiam namun kerap melontarkan guyonan lucu saat berkumpul bersama teman-temannya.

"Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan mengundang tawa," akunya.

Klarifikasi yang diberikan oleh UGM perihal tuduhan ijazah palsu Jokowi ini pun menuai beragam komentar. Banyak warganet yang skeptis dan masih mencurigai keasliannya. Beberapa lainnya meminta agar sejumlah teman seangkatan Jokowi untuk muncul dan memberikan bukti dalam bentuk ijazah atau skripsi serupa.

"Alumni-alumni UGM 1985 dan anak cucunya, tolong dong upload ijazahnya sensor nama masing-masing. Penasaran fontnya sama nggak sama yang orang ini. Tolong banget soalnya nggak percaya sama kata-kata doang," komentar @yhnu******

"Klarifikasi melulu, tunjukkin aja ijazah yang asli apa susahnya, yang nampak di mata itu yang kita percaya, bukan klarifikasi-klarifikasi doang," tambah @avoc*

"Katanya disuruh bandingin sama ijazah dan skripsi alumni lain dari Fakultas Kehutanan, yaudah mana? Nyatanya nggak ada alumni yang seangkatan sama Jokowi yang kasih unjuk ijazah mereka. Diklarifikasi begini malah makin curiga," sambung @loon*****

"Keributan yang dibiarkan, padahal Jokowi tinggal ngasih lihat ijazah aslinya saja dan rektor memperlihatkan bukti-bukti konkret. Keraguan itu juga muncul ketika gelarnya berubah-ubah seperti Drs atau Ir, ini sih konflik yang sengaja dipelihara," timpal @taufi********

Sumber: suara

Komentar