Kekesalannya Memuncak, Mamat Alkatiri Kritik Keras Deddy Corbuzier terkait terkait RUU TNI

- Senin, 17 Maret 2025 | 17:05 WIB
Kekesalannya Memuncak, Mamat Alkatiri Kritik Keras Deddy Corbuzier terkait terkait RUU TNI


PARADAPOS.COM -
Kekesalan Komika Mamat Alkatiri sudah memuncak sampai di ubun-ubun setelah melihat tingkah DPR yang terkesan terburu-buru mau cepat merampungkan revisi UU TNI dengan melakukan pembahasan secara marathon di hotel Fairmont yang berlokasi di bilangan Jakarta Pusat.

Yang cukup mengejutkan, pembahasan itu dilakukan DPR tanpa diketahui urgensinya kenapa revisi UU TNI harus cepat-cepat diselesaikan. Alhasil, banyak netizen, termasuk Mamat Alkatiri menilai ada motivasi kurang baik di balik pembahasan RUU TNI.
 
"Nggak pernah terjawab, kenapa harus marathon?," ujar Mamat Alkatiri dalam unggahannya di akun media sosial X.
 
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), nyaris tidak pernah ada RUU disahkan tanpa dasar akademik memadai dan tanpa melibatkan pihak-pihak berkepentingan.
 
RUU yang dilakukan pembahasannya secara terburu-buru tanpa melibatkan berbagai pihak berkepentingan, termasuk kalangan akademisi, mulai dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan hasilnya terbukti tidak baik.
 
Salah satu RUU yang digenjot untuk cepat disahkan pada masa Presiden Jokowi adalah RUU Cipta Kerja, disahkan pada tengah malam diduga supaya tidak diketahui publik luas yang bisa menjadi polemik.
 
Sayangnya, pembahasan Rancangan Undang Undang sembunyi-sembunyi kembali dilakukan pada masa Presiden Prabowo Subianto oleh DPR. Hal itu mengakibatkan sejumlah marah karena diduga ada upaya untuk menghidupkan kembali Dwifungsi TNI.
 
Emosi Mamat Alkatiri yang sudah memuncak dilampiaskannya kepada Deddy Corbuzier yang terkesan membela RUU TNI dengan menghajar pengkritiknya. Mamat Alkatiri mengakui kesal kepada mantan pesulap beraliran mentalist.
 
"Kesal, bahkan sudah punya niat jika bertemu dalam kerjaan atau apa pun, saya ingin menyampaikan nasihat secara pribadi sebagai seorang teman atau apa pun yang dianggapnya," kata Mamat Alkatiri.
 
Mamat juga mengritik Deddy Corbuzier yang menyebut aktivis pembela demokrasi yang datang ke ruang rapat DPR saat sedang dilakukan pembahasan Revisi UU TNI secara diam-diam sebagai aksi anarkis.
 
Mamat Alkatiri tegas membela aktivis tersebut. Mamat menganggap apa yang dilakukan aktivis dapat dipahami karena pembahasan Revisi UU TNI dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 
 
"Kalau mau dikritik secara terbuka dan tidak menerobos ruangan, ya rapat kalian juga jangan tertutup melulu. Nanti ujung-ujungnya sah, terus rakyat lagi yang salah karena dibilang nggak ngawal dan nggak memberi masukan," paparnya.
 
Sebelumnya, Deddy Corbuzier melayangkan kritikan terhadap aktivis yang menerobos ruang rapat DPR. Pria yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menhan itu menyebut tindakan aktivis tersebut tidak dapat dibenarkan. Sebab, kata Deddy, Rapat Panja Revisi Rancangan Undang-Undang TNI dilakukan secara konstitusional.
 
"Rapat kemarin itu resmi, konstitusional, dan tidak lagi membahas Dwifungsi TNI. Rapat kemarin juga dihadiri seluruh fraksi DPR lengkap, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah suara rakyat," kata Deddy Corbuzier. (*)

Sumber: jawapos

Komentar