PARADAPOS.COM - Saat bulan puasa, menahan emosi dan amarah terkadang jauh lebih sulit dibandingkan momen-momen lainnya. Begitu pula yang terjadi belum lama ini pada video viral di media sosial.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, Senin, (17/3/2025), terlihat seorang pria yang diduga anggota TNI melakukan kekerasan terhadap juru parkir.
"Terjadi Penganiayaan oleh seorang pria yang memakai Baju kaos hijau dan celana loreng (seperti anggota TNI) kepada bapak2 Tukang Parkir Disabilitas sensorik (Tuna rungu Tunawicara)," tulis keterangan pada unggahan tersebut.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, ada kondisi di mana mental dan fisik dari pengemudi yang terjaga dengan baik mampu mengontrol emosi.
"Saat puasa, yang susah pastinya tidak hanya menahan haus dan lapar. Tapi, juga menahan amarah akibat perut kosong," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/3/2025).
"Sehingga, kemampuan dalam berpikir dan mengambil keputusan sangat lemah, seperti adanya kondisi-kondisi kemacetan, gangguan dari pengendara lain, masalah pekerjaan, dan lainnya," kata Sony.
Sony menambahkan, dari sisi safety driving, ada panduan-panduan dalam berkendara agar selalu menjaga emosi.
"Pertama, sadar, bahwa bulan puasa kita harus fokus kepada menjalankan ibadah. Setiap kali ada gangguan, anggap itu cobaan, jangan terpancing untuk mengeluarkan emosinya. Sebab, tindakan yang didasari oleh emosi tidak membuahkan penyelesaian masalah yang baik," ujar Sony.
"Kedua, persiapan yang matang sebelum mengemudi, di jalan raya itu tempatnya kendaraan berlalu lalang. Potensi terjadinya konflik besar kalau tidak dibekali fisik dan mental dari penggunanya dengan baik. Lebih baik stay di rumah daripada harus memuntahkan amarah di tempat umum," kata Sony.
"Ketiga, positive thinking, semua permasalahan ada jalan keluarnya. Lakukan dengan hati-hati dan dengan penuh pertimbangan yang benar. Semua masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi, selalu awali sapa dengan senyuman," ujarnya.
Sony mengatakan, road rage pasti ada. Orang baik atau kompeten sekali pun belum tentu bisa konsisten menjaga emosinya. Sehingga, penting sekali saling menghargai sesama, menghindari konflik, dan berdebat dengan cara menghindar, karena orang yang penuh dengan emosi itu hatinya sedang tertutup.
Sumber: kompas
Artikel Terkait
Oknum Polisi Digrebek saat Ngamar dengan Mahasiswi di Kos-kosan, Endingnya Tak Diproses?
Kendaraan Disita dan Data Dihapus saat STNK Mati 2 Tahun tak Benar, Ini Penjelasan Korlantas
Polisi Ngaku Nolak Uang dari Pemobil Viral yang Melanggar di Tol Jakarta, Kamu Percaya?
Kerugian Negara Capai Rp 2,9 Miliar Akibat 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu