Pengamat: Jika Erick Dipecat, Prabowo akan Selamat

- Minggu, 16 Maret 2025 | 01:30 WIB
Pengamat: Jika Erick Dipecat, Prabowo akan Selamat


Isu pemecatan Menteri BUMN Erick Thohir kembali mencuat di tengah dugaan keterlibatan kakaknya, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, dalam kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga. Pengamat politik Muhammad Huda menilai bahwa posisi Erick semakin sulit, terutama karena faktor loyalitasnya kepada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa berpotensi mengganggu pemerintahan Prabowo Subianto.

Dugaan kasus korupsi yang menyeret Boy Thohir dalam skandal di Pertamina Patra Niaga menjadi pukulan telak bagi Erick Thohir. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait status hukum Boy Thohir, tekanan politik terhadap Erick semakin meningkat. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Erick memiliki konflik kepentingan, mengingat perannya sebagai Menteri BUMN yang mengawasi berbagai perusahaan milik negara, termasuk Pertamina.

Muhammad Huda menyebut bahwa posisi Erick dalam kabinet Prabowo bisa menjadi beban politik jika skandal ini terus berkembang.

“Erick Thohir sangat dekat dengan Jokowi, dan ini bisa menjadi faktor yang menghambat soliditas pemerintahan Prabowo. Apalagi, dengan dugaan konflik kepentingan yang melibatkan keluarganya, posisi Erick semakin tidak aman,” ujar Huda kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (16/3/2023).

Selain persoalan dugaan korupsi, faktor loyalitas Erick kepada Jokowi juga menjadi pertimbangan politik bagi Prabowo. Selama ini, Erick dikenal sebagai salah satu menteri kepercayaan Jokowi yang aktif dalam berbagai proyek strategis pemerintahan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Erick akan sepenuhnya mendukung kebijakan Prabowo atau justru lebih berpihak kepada kepentingan Jokowi yang bisa saja tidak sejalan dengan presiden baru.

Sejumlah analis politik menilai bahwa keberadaan Erick di kabinet bisa menjadi ‘kuda Troya’ bagi kepentingan Jokowi di pemerintahan Prabowo. Jika Prabowo ingin memastikan kendali penuh atas kabinetnya, maka menyingkirkan Erick bisa menjadi langkah strategis.

“Jokowi masih memiliki pengaruh besar di pemerintahan saat ini, dan Erick adalah salah satu tokoh yang bisa menjaga kepentingan politik Jokowi. Jika Prabowo ingin benar-benar mandiri dalam menjalankan pemerintahannya, Erick bisa menjadi ancaman,” ujar Huda.

Dalam konteks politik nasional, keputusan untuk mengganti Erick bisa menjadi langkah strategis bagi Prabowo untuk memperkuat kendali atas kabinetnya. Dengan menghilangkan figur-figur yang terlalu dekat dengan Jokowi, Prabowo bisa memastikan bahwa para menterinya benar-benar loyal kepada dirinya dan tidak memiliki agenda politik lain.

Namun, pemecatan Erick juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Erick masih memiliki popularitas yang tinggi dan memiliki jaringan kuat di dunia bisnis maupun politik. Jika Prabowo memutuskan untuk mengganti Erick, ia harus menyiapkan pengganti yang tidak hanya kompeten, tetapi juga bisa diterima oleh berbagai kalangan, termasuk kelompok yang masih memiliki loyalitas kepada Jokowi.

Dugaan keterlibatan Boy Thohir dalam skandal korupsi Pertamina Patra Niaga bisa menjadi momentum bagi Prabowo untuk menata ulang kabinetnya. Jika Erick Thohir tetap bertahan, ia bisa menjadi ancaman bagi stabilitas pemerintahan Prabowo, baik dari sisi loyalitas maupun potensi konflik kepentingan yang membebani citra pemerintah.

Namun, keputusan untuk mencopot Erick juga harus memperhitungkan dampak politik dan ekonomi. Erick masih memiliki basis dukungan yang cukup kuat, baik di kalangan elite politik maupun pengusaha. Langkah Prabowo dalam menyikapi situasi ini akan menjadi indikator sejauh mana ia mampu mengonsolidasikan kekuasaan dan memastikan bahwa pemerintahannya berjalan sesuai dengan visi dan misinya sendiri.

Foto: Demo terhadap Erick Thohir (IST)

Komentar