Selamat Ginting: TNI Kembali ke Era Naga Bonar, Prabowo Bisa Jatuh karena Teddy

- Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:05 WIB
Selamat Ginting: TNI Kembali ke Era Naga Bonar, Prabowo Bisa Jatuh karena Teddy


Pengamat politik dan militer Universitas Nasional, Selamat Ginting menyebut Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini seakan kembali ke era Naga Bonar. Hal ini ia sampaikan terkait posisi Teddy Indra Wijaya yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Setmilpres). 

Ia menilai pengangkatan Teddy yang sebelumnya sebagai Seskab tidak memenuhi syarat. "Prabowo begini caranya, itu bisa jadi hak angket di DPR, mempersoalkan presiden melanggar UU TNI. Ini Prabowo Subianto bisa jatuh hanya dengan menyelamatkan orang-orang ini. Pensiunkan Teddy," tegas Selamat dalam video TikTok di akun @hot_topic_terkini dikutip Sabtu (15/3/2025).

Ia bahkan menyebut saat ini TNI seakan kembali ke era seperti di film Naga Bonar dan hal ini begitu memalukan. Padahal, kata dia, Indonesia harusnya belajar dari pengalaman perang yang terjadi antara Mesir dengan Israel.

Selamat menjelaskan, Mesir pada waktu itu dipimpin oleh panglimanya yang secara militer di lapangan hanya berpangkat mayor. Tetapi karena panglima tersebut dekat dengan orang-orang politik di istana, tiba-tiba dia menjadi jenderal hingga akhirnya memimpin pertempuran, namun hasilnya memalukan.

"Apakah kita mau dipimpin oleh jenderal-jenderal model Teddy seperti ini yang hanya bertugas menjadi ajudan, asisten ajudan Presiden Jokowi, ajudan Menteri Pertahanan Prabowo dan sekarang juga, mestinya pangkat dia itu belum layak untuk menjadi ajudan presiden, hanya asisten ajudan presiden, karena asisten presiden pangkatnya kolonel. Sementara asisten ajudan itu mayor, letkol, jadi belum memenuhi syarat," bebernya.

Ia kemudian meminta agar pihak Mabes TNI dapat jujur dan terbuka ke publik perihal jabatan Teddy sebagai Seskab dan dari segi prosedur kepangkatan, karena hal ini menimbulkan keresahan di kalangan prajurit.

"Jangankan komandan batalyon, Teddy sebelum ini diberikan jabatan wakil komandan Batalyon Infanteri 328 para Raider Kostrad, tapi tidak pernah ditempati sejak setahun lalu, Februari 2024 sampai sekarang, negara lagi-lagi dirugikan," ungkapnya.

Selamat menilai TNI kini tengah mengalami kemunduran. Berbeda dengan era Soeharto, di mana Try Sutrisno juga sempat menjadi ajudan presiden, namun mengikuti prosedur yang seharusnya.

"Try Sutrisno (saat menjadi) ajudan Presiden Soeharto waktu itu dari 1974-1978 dia belum (sesuai pangkatnya), kemudian dia belum Sesko TNI, dihentikan dulu (tugas sebagai) ajudannya, dia sekolah Sesko TNI dulu baru dia jadi ajudan, baru dipromosikan. Jadi dia memenuhi syarat secara pendidikan," terangnya.

"Beda dengan Teddy ini di Kelapa Dua tidak, Seskoad tidak, tiba-tiba jadi mayor, ini betul-betul era zaman Naga Bonar nih kita. Jangan-jangan kalau di film Naga Bonar Mayor Lukman kalau melakukan kesalahan dari mayor diturunkan menjadi sersan mayor ini ada tanda-tanda TNI dari mayor akan menjadi mayor jenderal," tambah Selamat.

Lebih jauh Selamat menekankan bila kasus Teddy tidak hanya menjadi permasalahan di kalangan perwira, namun juga menjadi bahan tertawaan dunia.

"Pimpinan TNI apa tidak malu dengan kasus seperti ini? Dunia juga menertawakan kasus Teddy ini," ujarnya menegaskan.

Sumber: inilah
Foto: Prabowo Subianti dan Teddy Indra Wijaya/Net

Komentar