Kata Luhut: MBG Tidak Hanya Meningkatkan Gizi, Tapi Juga Menurunkan Kemiskinan!

- Rabu, 12 Maret 2025 | 07:00 WIB
Kata Luhut: MBG Tidak Hanya Meningkatkan Gizi, Tapi Juga Menurunkan Kemiskinan!




PARADAPOS.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, program makan bergizi gratis alias MBG tidak hanya berkontribusi pada peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil. Program ini berpotensi memangkas kemiskinan hingga 2,6%.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin pada September 2024 mencapai 24,06 juta orang, turun  1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024 atau 1,84 juta orang dibandingkan Maret 2023. 


Sedangkan secara persentase, tingkat kemiskinan mencapai 8,57%, turun 0,46% dibandingkan Maret 2024 atau 0,79% dibandingkan Maret 2023.


Luhut menjelaskan, MBG dapat menurunkan kemiskinan dengan catatan, menyasar 82,9 juta penerima manfaat.


Anggaran MBG perlu ditambah dari Rp 71 triliun menjadi Rp 171 triliun.


“Dampak MBG terhadap pertumbuhan ekonomi saya amati sangat nyata di lapangan,” kata Luhut dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/3).


Luhut mengatakan, program MBG bisa meningkatan permintaan beras, telur, dan ayam. 


Program ini juga mampu menyerap hasil produksi dalam negeri dan memperkuat sektor pertanian. 


Program MBG juga dapat membuka banyak lapangan kerja. Pada akhirnya, menurut dia, MBG diproyeksikan mampu menurunkan ketimpangan hingga 3,6% serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di berbagai daerah.


Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada implementasi yang sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan. 


Untuk itu, Luhut meminta Badan Gizi Nasional atau BGN memaksimalkan tata kelola dengan baik.  


“Saya juga meminta BGN untuk melakukan audit bertahap agar tata kelola program ini tetap kuat dan akuntabel,” ujar Luhut.


MBG saat ini telah berjalan di 38 provinsi dengan dua juta penerima manfaat. 


Luhut menilai, MBG bisa menjadi penggerak ekonomi daerah yang memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lebih berkelanjutan.


“Saya melihat keberhasilan program ini tidak lepas dari visi besar Presiden Prabowo dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan mandiri,” kata Luhut.


Digitalisasi Bisa Bikin Anggaran Lebih Efisien


Luhut juga sudah membahas berbagai program prioritas nasional seperti peran Govtech dalam meningkatkan efisiensi tata kelola pemerintahan. 


Ia menilai, Govtech dapat membuat anggaran MBG lebih efisien.


Ia menyebut digitalisasi yang lebih baik akan mempercepat transformasi berbagai sektor hingga mendorong ekonomi nasional agar lebih kompetitif dan inklusif.


“Dengan sistem yang lebih terintegrasi, kebijakan yang dibuat akan bisa lebih tepat sasaran dan penggunaan anggaran menjadi lebih efisien,” kata Luhut.


Sri Mulyani Buka Peluang Tambah Anggaran MBG


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka opsi penambahan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi Rp 171 triliun. 


Sebelumnya, Badan Gizi Nasional atau BGN mengusulkan tambahan Rp 100 triliun dari alokasi awal sebesar Rp 71 triliun.


Namun, Sri Mulyani menetapkan syarat bagi peningkatan anggaran ini. Ia berharap tambahan anggaran dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM di Indonesia.


"Apabila program makan bergizi gratis ini akan ditambah Rp 100 triliun maka menjadi Rp 171 triliun, saya berharap ini akan menimbulkan multiplier yang luar biasa bagi usaha kecil menengah di seluruh Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1)


Menurut Sri Mulyani, peningkatan anggaran harus diiringi dengan penyempurnaan model bisnis dan tata kelola program MBG. 


Program ini berpotensi memberikan manfaat langsung bagi UMKM di seluruh wilayah Indonesia karena melibatkan berbagai pihak dalam rantai pasokan makanan bergizi untuk anak sekolah.


"Di mana pun ada sekolah yang memberikan makan bergizi, pasti ada pihak yang menyiapkan bahan makanan, memasak, mengantar, hingga mencuci peralatan. Ini merupakan pekerjaan yang massif," ujar Sri Mulyani.


Sumber: KataData

Komentar