Wapres RI Gibran Rakabuming Raka sering terekam kamera untuk membantu warga
yang terdampak banjir. Pengamat politik Rocky Gerung menilai bila tindakan
seperti itu sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh wakil presiden.
Menurut Rocky Gerung, Gibran tak dapat menghasilkan ide untuk memecahkan
masalah bangsa. Intelektual sekaligus mantan dosen UI itu mengungkap bahwa
Gibran tidak mempunyai kapasitas untuk berpikir strategis.
Sebagai informasi, Gibran sangat rajin mengunggah kegiatannya dalam
mengunjungi warga melalui media sosial. Salah satu aksi viral yang menuai
sorotan yaitu saat Gibran mengunjungi korban banjir Bekasi pada Rabu
(05/03/2025).
Sebagian netizen memuji kepedulian Gibran, namun tak sedikit netizen yang
menilai bahwa Gibran hanya melakukan pencitraan. Beberapa respons warga
terhadap Gibran bahkan sempat viral di X setelah ditonton jutaan kali.
Rocky Gerung mengungkap bila aksi Gibran terjun ke lapangan hanya untuk
menghasilkan sensasi di depan kamera. "Tuntutan mahasiswa itu salah satunya
adili Jokowi. Gibran juga dianggap tidak mampu menghasilkan ide yang
memungkinkan kita percaya pada masa depan. Memang Pak Wapres memang punya
kesibukan. Dia bolak-balik ke tempat banjir. Tapi, itu kan bukan sesuatu
yang konseptual. Itu semacam reaksi untuk menghasilkan sensasi di depan
kamera. Jadi kesibukan wapres kita tidak terhubung pada upaya untuk
membenahi bangsa ini, secara strategis di dalam komposisi apa yang
memungkinkan Indonesia ditemukan kembali," ucap Rocky Gerung (RG) melalui
kanal YouTube resminya pada Minggu (09/03/2025).
RG juga menjelaskan bila Indonesia saat ini berada di kegelapan karena ulah
ayah Gibran, Presiden RI ke-7 Jokowi. Menurutnya, Gibran tak akan mampu
menyelesaikan perselisihan politik.
"Artinya, itu ada di dalam kegelapan. Dan kegelapan itu disebabkan oleh
ayahnya (Jokowi). Jadi mustinya ada semacam refleksi dari wapres bahwa
ayahnya itu tetap jadi sorotan publik sebagai penyebab keadaan sekarang.
Orang melihat itu Gibran tidak mampu dan tidak berkapasitas menghasilkan ide
untuk mengutuhkan bangsa ini yang disebabkan perselisihan politik, dengan
Ibu Mega misalnya. Jadi jembatan konsesi politik tidak terbangun karena
ketidakmampuan kapasitas menghasilkan ide. Akibatnya apa, wapres terus
disorot publik untuk dapat popularitas, tetapi bukan pada hal yang bersifat
penemuan strategi," tambah Rocky Gerung.
Terkait persoalan banjir di Bekasi dan Sukabumi, Rocky Gerung menilai bahwa
kunjungan ke korban sudah bisa dilakukan oleh kepala desa hingga menteri. RG
berpandangan, seorang wapres seharusnya lebih berpikir strategis.
"Yang tersorot hanyalah aktivitas fisik. Presiden dan wapres sebenarnya
tidak perlu hadir di situ. Sudah ada lurah hingga menteri yang mengurus
banjir misalnya. Ia seharusnya bisa membaca hal ini dan menghubungkan
potensi terjadinya crack di dalam kabinet. Tapi itu tidak mungkin karena
kita sama-sama tahu terdapat kapasitas yang kurang dalam wakil presiden,
sehingga dipaksakan melalui manipulasi politik. Ini juga menjadi sorotan
publik bahkan internasional," ucap Rocky Gerung. Pendapat RG soal Gibran
tersebut viral setelah menuai ribuan komentar dari netizen.
Sumber:
suara
Foto: Kolase Gibran Rakabuming - Rocky Gerung [Suara/Faqih & YouTube]
Artikel Terkait
Bikin Malu! Kasus Pencabulan Anak oleh Kapolres Ngada Pertama Kali Dilaporkan oleh Polisi Australia
Susi Pudjiastuti Marah di X, Minta Pemerintah Bubarkan Kemendag Buntut Kasus Minyakita
Rektor UI Berani Lawan Guru Besar dan Alumni, Skandal Disertasi Bahlil Kian Panas!
Tekanan Politik di Balik Lahirnya Supersemar