Fenomena Anies Baswedan di UGM dan ITB: 'Pertanda Apa?'
Oleh: Tarmidzi Yusuf
Kolumnis
Kritis, idealis, mandiri, cepat beradaptasi dan progressif. Itulah karekteristik mahasiswa Indonesia. Selain tidak bisa didikte.
Apalagi dihalang-halangi menyuarakan kebenaran. Kebenaran versi mahasiswa. Tentu tidak asbun; asal bunyi. Berbasis data.
Fenomena itulah yang kita lihat ketika Anies Baswedan ceramah tarawih di Maskam (masjid kampus) UGM dan ITB. Dua kampus berpengaruh di Indonesia.
Banyak menghasilkan pemimpin bangsa. Sebut saja Ir. Soekarno dan Prof.BJ. Habibie. Presiden pertama dan Presiden ketiga Indonesia itu alumni ITB. Sayangnya, ada mantan presiden Indonesia alumni UGM tapi ijazahnya palsu.
Mahasiswa UGM dan ITB terkenal kritis dan berani. Bila dua kampus ini sudah bergerak melawan kesewenang-wenangan rezim yang berkuasa. Alamat rezim bakal jatuh. Ini bukan opini. Faktanya begitu.
Anda lihat sendiri. Masjid kampus di dua perguruan tinggi Indonesia itu penuh. Petjah. Mahasiswa berdesak-desakan.
Tak terbendung. Tingginya antusiasme mahasiswa bertemu Anies Baswedan. Padahal Anies Baswedan ‘pengangguran’.
Kalah Pilpres lagi. Tapi digandrungi banyak mahasiswa. Inilah menariknya Anies Baswedan. Pertanda apa ini?
Mahasiswa kecewa dengan hasil Pilpres 2024? Bisa jadi. Pilpres yang melahirkan anak haram konstitusi menjadi pemimpin nasional.
Pilpres yang cacat etika. Sarat dengan keterlibatan negara untuk memenangkan anak Mulyono yang tak jelas pendidikannya itu.
Mahasiswa merindukan sosok presiden yang bersih dari hasil Pilpres bersih. 10 tahun rakyat sudah sengsara dipimpin oleh presiden hasil Pilpres curang dan kotor. Benar-benar pro rakyat. Bukan cuma omon-omon.
Bukan pula presiden yang membela mati-matian mantan presiden berijazah palsu yang telah mengacak-acak Indonesia. Apalagi presiden yang cuma membebek oligarki.
Mahasiswa rindu sosok presiden yang tidak terkait dengan rezim terdahulu. Rezim 10 tahun memporak porandakan Indonesia, istilahnya Maryam Abdillah, pelajar SMA Magelang.
Mahasiswa butuh pendidikan gratis. Bukan makan gratis. Pendidikan gratis mencerdaskan bangsa.
Makan gratis bukan hal substansial dalam mencerdaskan anak bangsa. Hanya jadi sampah. Pembodohan massal generasi harapan bangsa.
Sosok yang mencerdaskan itu ada pada Anies Baswedan. Sosok yang dirindu dan dinanti. Sosok yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Untuk kemajuan Indonesia.
Tidak percaya? Beri kesempatan Anies Baswedan jadi Presiden Indonesia ke-9. Habis itu Aguan dan 9 cacing.
Mafia minyak, mafia tambang, mafia APBN dan masih banyak mafia lainnya bakal disikat habis oleh Anies Baswedan.
Caranya? Bisa melalui Pemilu. Bisa pula melalui Reformasi jilid dua. Indonesia serba palsu. Mulai BBM palsu hingga ijazah palsu.
Mafia merajalela. Korupsi gila-gilaan. Indonesia bubar tahun 2030 sesuai prediksi Prabowo. Mahasiswa bergerak seperti tahun 1998. Selamatkan Indonesia musnah. Rakyat berdaulat, Insyaallah. ***
Artikel Terkait
Bikin Malu! Kasus Pencabulan Anak oleh Kapolres Ngada Pertama Kali Dilaporkan oleh Polisi Australia
Susi Pudjiastuti Marah di X, Minta Pemerintah Bubarkan Kemendag Buntut Kasus Minyakita
Rektor UI Berani Lawan Guru Besar dan Alumni, Skandal Disertasi Bahlil Kian Panas!
Tekanan Politik di Balik Lahirnya Supersemar