Aktivita tambang ilegal yang dieksploitasi orang asing di Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara memakan korban. WNA China bernama You Ho disebut membayar aparat kepolisian untuk mengamankan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI). Fredo Tongkotow, warga Basaan, Minahasa Tengah, Sulawesi Utara meregang nyawa di rumah sakit terdekat akibat proyektil yang bersarang di kepala. Tembakan Senin dinihari itu diduga dilakukan oknum polisi bayaran You Ho.
Edo sempat dilarikan ke RS, namun nyawanya tak tertolong karena pendarahan.
Sumber resmi dari Ratatotok mengatakan, korban masuk lokasi tambang ilegal milik laki-laki Nano dan WNA China yang bernama You Ho. Mafia tambang asal China ini disinyalir di-back up aparat kepolisian dan oknum warga setempat.
“Info yang saya dapat di lokasi, korban masuk lokasi tambang berniat mengambil karbon untuk mengolah emas. Tapi korban tidak sadar sedang dibidik penembak jitu,” ujar sumber, Senin (10/3/2025).
Buntut insiden penembakan itu, ratusan warga mengamuk di jalanan. Mereka mencari pelaku penembakan Senin siang.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum Ormas Benteng Nusantara Peps Kembuan mengutuk tindakan penembakan dan aktivitas tambang ilegal milik You Ho. Tidak terkecuali lelaki Nano yang disebut – sebut memfasilitasi WNA China untuk mengeksplorasi tambang dan merusak lingkungan. You Ho menurut Kembuan bukan hanya menghancurkan peradaban masyarakat Ratatotok, tapi mengeruk kekayaan alam Indonesia.
Kembuan mengatakan Benteng Nusantara akan berkoalisi dengan rakyat Basaan untuk mengusir You Ho keluar dari Indonesia dan memproses hukum lelaki Nano.
“Kami akan usir You Ho angkat kaki dari Indonesia khususnya Ratatotok. Dan membantu polisi menangkap Nano. Dia itu otak utama yang menarik WNA China mengeruk kekayaan alam Indonesia,” tegas Kembuan.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Mitra Iptu Lutfi Adi Nugraha Pratama mengatakan situasi sudah normal.
“Suda kondusif. Saat ini sedang dalam penanganan Polda Sulut,” ujar Lutfi.
Sementara itu melansir Tribunnews Manado, Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Agung Anggoro membenarkan peristiwa penembakan tersebut.
“Masih dalam penyelidikan dari Satreskrim dan Uji Balistik dari RS Bhayangkara Manado,” kata Anggoro.
Sumber: komentar
Foto: Tragedi di Lahan Tambang Ilegal WNA China, Warga Meregang Nyawa Didor Polisi Bayaran Mafia/Net
Artikel Terkait
Kasat Narkoba Polres Bone Diduga Minta Uang Rp 70 Juta ke Tersangka
Chat WA Bocor, Kasat Narkoba Polres Bone Diduga Minta Uang Damai Rp 70 Juta ke Pelaku Narkoba
Kekhawatiran Orde Baru Bangkit Lagi Lewat Revisi UU TNI, KSAD: Pemikiran Kampungan
Kepercayaan Publik yang Hilang: Urgensi Kredibilitas Komunikasi Pemerintahan Prabowo