Tangis Pilu Ayah Fernando Tongkotow Usai Tahu Anak Tewas Diduga Ditembak Brimob: Tuhan Tolong

- Selasa, 11 Maret 2025 | 02:55 WIB
Tangis Pilu Ayah Fernando Tongkotow Usai Tahu Anak Tewas Diduga Ditembak Brimob: Tuhan Tolong


PARADAPOS.COM -
"Anak saya jadi korban, Komandan. Kasihan. Tuhan tolong, tolong kami," ucap Feldy Tongkotow dengan suara bergetar, sambil ditenangkan oleh Wakapolda.

Kesedihan semakin dalam istrinya datang, sambil memeluk Feldy dan menangis histeris. 

Fernando Tongkotow diketahui mengalami luka tembak di bagian kepala sebelah kanan, tepat di atas telinga. 

Tampak suasana duka menyelimuti ruang kamar jenazah RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (10/3/2025) sore kemarin.

Ayah Fernando Tongkotow, Feldy Tongkotow, tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah putranya yang tewas di area pertambangan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra).

Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi datang langsung ke rumah sakit sekitar pukul 16.00 Wita, tepat saat proses autopsi berlangsung. 

Begitu tiba, ia langsung menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa.

Momen haru terjadi saat Feldy bertemu dengan Wakapolda. 

Dengan suara tersendat penuh kepedihan, ia meminta agar kasus ini diusut tuntas.

Wakapolda Sulut menegaskan bahwa kasus ini akan diproses hingga tuntas.

"Harapan orang tua korban supaya masalah ini diproses," ujar Brigjen Pol Bahagia Dachi kepada Tribunmanado.co

Diberitakan sebelumnya seorang warga bernama Fernando Tongkotow tewas di lokasi tambang Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut).

Ayah korban tewas tertembak di lokasi tambang Ratatotok, Mitra Sulut, Feldy Tongkotow beri kesaksian apa yang terjadi sebelum anaknya,  tewas tertembak.

Feldy Tongkotow, menceritakan detik-detik terakhir sebelum mengetahui anaknya meninggal, (Senin, 10/3/2025).

Menurut Feldy, sebelum kejadian, ia dan anaknya bekerja di lokasi tambang yang berbeda dengan jarak cukup jauh. 

Mereka biasanya berjaga malam dari pukul 20.00 hingga pagi.

Pada dini hari, ia mendengar ada keributan di area tambang bagian atas, yang kemudian diketahui sebagai lokasi meninggalnya Fernando. 

Namun, saat itu ia belum mengetahui secara pasti apa yang terjadi.

Pagi sekitar pukul 06.00 WITA, Feldy memutuskan pergi ke lokasi tersebut untuk mencari tahu.

Saat tiba di sana, salah satu pekerja mengatakan bahwa telah terjadi keributan pada dini hari.

"Katanya ada korban, tapi mereka belum bilang kalau itu anak saya," ungkapnya sambil menangis saat diwawancarai di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado, Senin (10/3/2025).

Tak lama kemudian, ia diberi tahu untuk segera menuju rumah sakit terdekat. 

Tanpa firasat apa pun, ia bergegas ke sana. 

Namun, sesampainya di rumah sakit, ia mendapati bahwa korban yang dimaksud adalah anaknya sendiri. Tangisnya pun pecah.

Feldy mengatakan bahwa Fernando mengalami luka tembak di kepala sebelah kanan, tepat di atas telinga, dengan bagian belakang kepala yang hancur.

Dengan penuh kesedihan, ia meminta agar pihak berwajib segera mencari pelaku dan menindak tegas mereka yang bertanggung jawab atas kematian anaknya.

Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tragis ini. 

Dan setelah terungkap siapa sosok yang diduga melakukan penembakan.

Kini terungkap juga kronologi kejadian hingga menewaskan warga bernama Fernando Tongkotow.

Dari informasi yang didapat, korban tewas usai tertembak peluru dari oknum diduga Brimob Polda Sulut.

Penembakan tersebut tepatnya terjadi di area pertambangan.

Dari informasi yang didapatkan terjadi kericuhan di lokasi tambang emas ilegal yang menewaskan seorang warga bernama Fernando Tongkotow.

Bahkan sempat terjadi kebakaran di salah satu camp.

Sementara itu terduga pelaku disebut-sebut adalah oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara. 

Kasus penembakan di tambang Ratatotok, Mitra, Sulut ini sedang menjadi perhatian publik.

Orang tua korban penembakan bertemu dengan Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi.

Terkait hal tersebut berikut ini kronologi hingga kesaksian ayah korban.

Kronologi kejadian


Dari sumber resmi yang diterima Tribun Manado, kejadian ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 WITA.

Kronologi berawal saat korban bersama puluhan rombongan bergerak ke lokasi pertambangan itu. 

Rombongan tersebut terinformasi sudah membawa senjata tajam saat menuju ke lokasi untuk menjaga diri. 

Di sana mereka diduga hendak mengambil karbon dari lokasi tambang ilegal itu. 

Namun belum saat mendekati lokasi kejadian tiba-tiba muncul sekira 10 anggota Brimob yang melakukan penjagaan dari jarak kira-kira 50 meter. 

Di situ anggota Brimob yang berjaga diduga langsung menembak kepada korban dan rombongan. 

Korban akhirnya terkena tembakan di bagian kepala dekat telinga. 

Kemudian rombongan langsung berusaha menyelamatkan korban dan membawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Polda Sulut Lakukan Penyelidikan


Polda Sulawesi Utara buka suara terkait tewasnya seorang warga Basaan, Kabupaten Minahasa Tenggara di Lokasi Pertambangan, pada Senin (10/3/2025).

Kabid Humas Kombes Pol Michael Thamsil mengatakan bahwa pihak Propam Polda Sulut telah turun melakukan penyelidikan lanjut terkait informasi keterlibatan anggota pada kasus ini. 

"Pak Kapolda Sulut sudah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan penyelidikan dan upaya-upaya lainnya," jelasnya

Thamsil memastikan jika benar ada keterlibatan anggota pada peristiwa tewasnya warga ini, dipastikan akan berproses hukum. 

"Jadi jika hasil penyelidikan ada keterlibatan personil Polri, akan ditindak sesuai ketentuan yang ada," jelasnya.

Sumber: tribunnews

Komentar