Viral di TikTok, Praktikum Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Malang Berujung Tragedi Medis

- Senin, 10 Maret 2025 | 22:10 WIB
Viral di TikTok, Praktikum Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Malang Berujung Tragedi Medis


PARADAPOS.COM -
Sebuah tragedi medis dalam kegiatan praktikum yang melibatkan mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang kembali menghebohkan dunia maya. Unggahan akun TikTok 'Viralnya Jatim' yang membahas insiden tersebut pada 8 Maret 2025, banyak menarik perhatian publik. Meskipun kejadian ini terjadi hampir setahun lalu, kejelasan mengenai penyelidikan kasus ini masih belum ditemukan. Unggahan tersebut menanyakan, “Apa kabar kasus tragedi mahasiswi Kemenkes Kota Malang?”

Peristiwa tragis ini berawal dari kegiatan praktikum Real Setting yang berlangsung pada 26 April hingga 16 Mei 2023 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang. Praktikum tersebut diikuti oleh sepuluh mahasiswi, salah satunya adalah Pricilia Nur Yulitasari. Dalam rangkaian praktikum, para mahasiswa diharuskan untuk melakukan praktek suntik, di mana Pricilia berpasangan dengan Wanda Nabila Kamelia.

Menurut narasi dalam unggahan TikTok tersebut, pada saat Wanda melakukan praktek suntik kepada Pricilia, semuanya berjalan lancar tanpa ada kendala. Namun, situasi berubah drastis ketika giliran Pricilia menyuntik Wanda. Tiba-tiba, Wanda mengalami gangguan medis yang membuatnya jatuh pingsan dan kehilangan kesadaran.

Dalam keadaan tak sadarkan diri, Wanda langsung dilarikan ke RSUD Kota Malang, di mana perawatan intensif dilakukan. Namun, kondisi korban tidak kunjung membaik, dan Wanda tetap dalam keadaan koma selama dua hari. Belum ada perkembangan yang signifikan, korban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk penanganan lebih lanjut. Di sana, Wanda juga tak sadarkan diri selama tiga hari berturut-turut.

“Korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dan juga tidak sadarkan diri selama tiga hari,” ungkap narasi dalam unggahan tersebut.

Insiden ini semakin memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat setelah kabar mengenai dugaan kesalahan dalam prosedur suntik yang diduga terjadi. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, proses administrasi dan pengawasan dalam praktikum ini dianggap tidak memadai. Padahal saat itu terdapat Dosen pendamping bernama Ari Kusmiwiyati.  

Pasca  kejadian, kemudian dilakukan koordinasi dengan Direktur Utama RSUD Kota Malang saat itu, dr. Rina Istarowati. Pihaknya saat itu menyebut bahwa diduga terdapat kekeliruan dalam pemberian obat yang disuntikkan kepada korban. Hal ini ditengarai menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Wanda jatuh ke dalam kondisi koma yang berlangsung cukup lama.

Berbagai komentar juga mengemuka di kolom unggahan tersebut, dengan banyak warganet yang mempertanyakan prosedur praktik yang berlaku dalam dunia medis. Seperti yang ditulis oleh pengguna TikTok @Jaziel22, yang menyoroti perbedaan jenis obat yang digunakan antara peserta praktikum. “Masak satu sama lain beda obatnya, biasanya 1 obat sama kalau praktik sama teman-teman,” tulisnya.

Komentar serupa datang dari akun @Enyw, yang meragukan standar keamanan dalam praktik suntik di rumah sakit. “Lho kok bisa ada praktik suntik menyuntik antar sesama mahasiswa? Kalau praktik di RS itu ada pendampingan senior dulu,” katanya.

Disisi lain, Humas Poltekkes Malang, Eliana dikonfirmasi terkait hal tersebut, belum memberikan penjelasan detail terkait peristiwa tersebut. Pihaknya beralasan bahwa saat itu masih berstatus pegawai baru. 

"Mohon maaf saya juga kurang tahu pak. Karena saya juga pegawai baru waktu itu," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin, (10/3/2025).

Hingga saat ini, unggahan tentang insiden tragis ini terus viral, bahkan telah disukai oleh lebih dari 6.600 pengguna TikTok dan dibagikan lebih dari 6.100 kali. Meski begitu, kasus ini masih belum mendapat kejelasan lebih lanjut dari pihak berwenang.  Masyarakat pun semakin menunggu perkembangan kasus ini, terutama untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau penyimpangan prosedur yang terjadi selama kegiatan praktikum tersebut.

Sumber: jatimtimes

Komentar