Dianiaya dan Dipaksa Ngaku Maling, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap Polisi Trauma

- Minggu, 09 Maret 2025 | 16:35 WIB
Dianiaya dan Dipaksa Ngaku Maling, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap Polisi Trauma


PARADAPOS.COM -
Kusyanto (38), pencari bekicot asal Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengaku trauma usai menjadi korban salah tangkap oleh polisi.

Kusyanto mengaku trauma lantaran mendapat kekerasan fisik dan psikis lantaran diintimidasi dengan cara dibentak dan dicekik lehernya oleh polisi berpangkat Aipda di salah satu rumah warga. Usai diintrogasi, korban Kusyanto kemudian digelandang ke Mapolsek.

Kusyanto yang diketahui sebagai Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menjadi korban salah tangkap sejumlah orang yang salah satunya adalah anggota kepolisian berpangkat Aipda.

Di hadapan kerumunan warga, pria bertubuh ceking ini dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.

"Demi Allah, saya bukan pencuri. Keseharianku cuma berburu bekicot untuk dijual," tutur Kusyanto yang tak kuasa menahan tangis saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (08/03/25).

Kusyanto menceritakan, pada Minggu malam (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, pencari bekicot itu sedang duduk santai di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer. Tiba-tiba dia dibekuk IR bersama sejumlah warga lantaran dituduh mencuri pompa air bermesin diesel.

Kusyanto yang kebingungan Keduanya tangannya diikat dan ia diboncengkan motor menuju rumah mertua IR di Desa Ngleses, Kecamatan Boyolali. Kusyanto bahkan dianiaya.

"Saya diapit di motor dan pak polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh ngaku mencuri pompa air diesel. Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," Kusyanto menceritakan.

Rampung diinterogasi, Kusyanto kemudian langsung digelandang IR ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut. Motor Honda Verza milik Kusyanto juga disita.

Sumber: liputan6

Komentar

Terpopuler