Mahasiswa UKI Diduga Mabuk Miras Sebelum Tewas Dikeroyok, Ini Kronologi Versi Kombes Ade Ary

- Minggu, 09 Maret 2025 | 03:05 WIB
Mahasiswa UKI Diduga Mabuk Miras Sebelum Tewas Dikeroyok, Ini Kronologi Versi Kombes Ade Ary



PARADAPOS.COM  - Publik dikejutkan oleh berita meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), bernama Kenzha Ezra Walewangko, Selasa (4/3/2025).

Kenzha yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) itu ditemukan tewas di area parkir sepeda motor UKI. 

Tentu peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, di dalam kampus bisa ada mahasiswa yang meninggal dunia.

Akibsatnya polisi terpaksa turun tangan melakukan investigasi.


Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (7/3/2025) sore. 


Ada dugaan Kenzha tewas dikeroyok, namun itu belum terkonfirmasi.

Olah TKP kali ini di dua lokasi berbeda yang masih berada dalam area kampus, tepatnya di sekitar taman perpustakaan dan dekat pagar pembatas parkir sepeda motor.

Kedua lokasi ini masih dipasangi garis polisi sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Dalam penyisiran yang dilakukan oleh pihak kepolisian, sejumlah barang bukti berhasil ditemukan dan diamankan. 


Barang bukti tersebut antara lain rekaman CCTV dari beberapa sudut kampus yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai insiden ini, sebuah botol bekas minuman yang ditemukan di lokasi kejadian.


Kemudian patahan pagar yang diduga menjadi bagian dari insiden pengeroyokan, kayu serta batu yang ditemukan di sekitar area tempat kejadian.

Kronologi Kejadian 


Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian, insiden bermula pada Selasa malam ketika Kenzha Ezra Walewangko ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam kampus.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban diduga sempat terlibat dalam suatu keributan sebelum akhirnya dilerai oleh petugas keamanan kampus.

Namun, belum diketahui dengan siapa Kenzha cekcok. 


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, cekcok pertama terjadi saat korban dan temannya sedang asyik menenggak minuman keras.

“Pukul 18.00 WIB terjadi korban cekcok mulut yang mana saksi (EFW) tidak mengetahui penyebabnya. Setelah itu suasana kembali mereda, saksi, korban, beserta temannya kembali minum bersama,” kata Ade Ary.

Namun, pada pukul 19.30 WIB, cekcok kembali terjadi.

Lagi-lagi, Ade Ary tidak menjelaskan dengan siapa korban bertengkar saat itu.

Melihat hal tersebut, petugas keamanan langsung melerai pertikaian. 

“Saksi (EFW) papah korban ke arah pintu keluar, dan pada saat di pintu keluar, saksi tinggal karena mengira korban akan mengambil sepeda motor ke arah saung,” ucap Kombes Ade Ary.

“Ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motor, melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan,” tambah dia.

Kemudian, seseorang yang tidak dikenal oleh EFW mengangkat korban.

Saat itu, wajah dan hidung korban sudah mengeluarkan darah. 

Korban kemudian dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) UKI. 

Sejauh ini, penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur telah memeriksa 18 orang saksi yang terdiri dari mahasiswa, petugas keamanan kampus, serta beberapa individu lain yang diduga mengetahui kejadian tersebut. 

Beberapa saksi mengatakan, terjadi adu mulut antara korban dan sekelompok orang sebelum insiden tragis terjadi.

Pihak kampus UKI telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini.

Dalam pernyataannya, perwakilan kampus menegaskan bahwa mereka akan bersikap transparan dan mendukung penuh penyelidikan agar kasus ini dapat segera menemukan titik terang.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani, meminta kepolisian menginvestigasi kasus kematian mahasiswa UKI, Kenzha Ezra Walewangko (22).

Kenzha diduga meninggal dunia seusai terlibat cekcok dan pengeroyokan di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.

 "Aparat penegak hukum perlu menginvestigasi kejadian tersebut," kata Lalu saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/3/2025).

 Lalu menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut dan meminta pihak kampus melakukan evaluasi menyeluruh.

Selain itu, dia meminta pihak kampus untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh aktivitas mahasiswa agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kami prihatin atas kejadian tersebut. Kami meminta pihak kampus untuk terus melakukan pengawasan terhadap seluruh civitas akademik termasuk mahasiswa," ujarnya.

Lalu mendorong kampus untuk selalu melakukan pembinaan terhadap seluruh mahasiswanya.

Sumber: Wartakota 

Komentar