MUI Sindir Perusahaan Terafiliasi Israel yang Beri Bantuan Palestina: Itu Kamuflase!

- Sabtu, 08 Maret 2025 | 17:10 WIB
MUI Sindir Perusahaan Terafiliasi Israel yang Beri Bantuan Palestina: Itu Kamuflase!


PARADAPOS.COM -
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, menilai bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan perusahaan-perusahaan terafiliasi Israel untuk Palestina hanyalah bentuk kamuflase. Menurutnya, bantuan tersebut tidak cukup jika perusahaan-perusahaan tersebut tetap menjalankan bisnis dengan Israel dalam bentuk apa pun.

“Itu jadinya hanya kamuflase. Kalau sekali mendukung Palestina, harus genuine tidak melakukan bisnis dengan Israel dalam bentuk apa pun,” ujar Prof. Sudarnoto dalam acara Taujihat Palestina bertema Membasuh Luka Palestina 2025 di Jakarta, Selasa (5/3/2025).

MUI bersama Baznas dan berbagai organisasi filantropi di Indonesia terus menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Boikot dinilai sebagai langkah nyata dalam menekan dukungan ekonomi terhadap negara tersebut, terutama di tengah pelanggaran gencatan senjata yang terus dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.

Prof. Sudarnoto menegaskan bahwa Israel masih terus mengabaikan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Bahkan, laporan dari Al Jazeera menunjukkan bahwa meskipun kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025, militer Israel tetap melancarkan serangan yang menewaskan sedikitnya 124 warga Palestina di Gaza. 

Menjelang Ramadan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dilaporkan menutup jalur bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, memperburuk kondisi warga setempat.

“Jadi, saya kira aksi boikot masih sangat relevan untuk menekan Israel dan para pendukungnya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa dampak dari boikot ini cukup terasa karena dapat menurunkan sumber pendapatan ekonomi perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.

Seruan boikot ini juga diperkuat dengan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023, yang tetap berlaku dan semakin ditegaskan dalam musyawarah kerja nasional MUI. Salah satu lembaga yang aktif dalam kampanye boikot, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), telah mengidentifikasi sejumlah produk yang diduga memiliki hubungan bisnis dengan Israel, termasuk beberapa merek terkenal di Indonesia.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konflik Palestina, seruan boikot diharapkan menjadi langkah konkret dalam melemahkan dukungan ekonomi terhadap Israel dan mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan keadilan.

Sumber: inilah

Komentar