KPK Endus Laporan Anggaran Makanan Gratis Disunat Rp 2 ribu per orang

- Sabtu, 08 Maret 2025 | 05:55 WIB
KPK Endus Laporan Anggaran Makanan Gratis Disunat Rp 2 ribu per orang


PARADAPOS.COM -
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya pengurangan harga dari program makan bergizi gratis.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, ada penyunatan anggaran sebesar Rp 2.000 dari setiap orang yang mendapatkan jatah MBG (Makan Bergizi Gratis). Padahal, sedianya pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 10.000 per orang di program MBG.

“Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000,” kata Seto dalam keterangannya pada Jumat (7/3).

Setyo mengakui informasi itu didapatkan saat pihaknya didatangi Badan Gizi Nasional (BGN) beberapa waktu lalu. Setyo menyampaikan kepada BGN menemukan informasi adanya pengurangan harga nilai makanan yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

Kendati demikian, Setyo menyebut bahwa informasi tersebut masih belum terverifikasi kebenarannya.

“Salah satunya memang saya sampaikan, berdasarkan informasi, informasi ini kan belum diverifikasi, belum divalidasi. Ini baru informasi,” kilahnya.

“Tapi karena kegiatannya adalah bersifat kegiatan pencegahan, maka kami sampaikan dengan harapan informasi ini bisa segera disikapi secara preventif,” lanjutnya.

Setyo pun mengaku telah memberikan masukan kepada BGN agar permasalahan tersebut bisa segera diselesaikan. Salah satunya dengan cara distribusi dana yang terpusat di BGN tidak menimbulkan penyimpangan di tingkat daerah.

“Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair),” imbuhnya.

Setyo juga menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan. Ia mendorong keterlibatan masyarakat dan penggunaan teknologi dalam pengawasan.

“Harapannya transparan dan melibatkan masyarakat, bisa dari NGO independen untuk pengawasan penggunaan anggaran, dan tentu saja memanfaatkan teknologi,” tuntasnya.

Sumber: holopis

Komentar