ANEH! Mengapa PT Pertamina Patra Niaga Tidak Curiga Avturnya Lenyap 30 Ton Setiap Kali Pengisian?

- Jumat, 07 Maret 2025 | 13:40 WIB
ANEH! Mengapa PT Pertamina Patra Niaga Tidak Curiga Avturnya Lenyap 30 Ton Setiap Kali Pengisian?




PARADAPOS.COM - Ternyata walau IQnya rata-rata 78, ternyata orang Indonesia cerdas 👇


Jangan kuatir bro, bangsa ini tak pernah kekurangan manusia cerdas yang cara berpikirnya out of the box... 


Lu tahu gak caranya nyolong minyak avtur (bahan bakar pesawat) sebanyak 30 ton dari kapal tanker ke tangki penyimpanan di airport? Orang bule aja gak bakal tahu caranya..


"Kasih tahu dong caranya?" kata si kawan ini penasaran.


Kan pemindahan minyak avtur dari kapal tanker ke tangki penyimpanan di airport Kualanamu, Medan itu lewat pipa bawah laut. 


Jadi diam-diam para maling cerdas ini menyelam di dalam laut untuk mengebor pipa minyak bawah laut lalu dikoneksikan dengan selang menuju tempat penampungan avtur yang ditaruh di dalam sebuah gudang di tepi pantai. 


Bila ada kapal tanker menyalurkan minyak avtur ke tangki yang di airport maka secara otomatis akan mengisi juga tandon-tandon yang ada di gudang si maling. 


Bila semua tandon sudah full terisi minyak sebanyak 30 ton, ujung selangnya tinggal ditutup aja. Beres.


Dalam 1 bulan, kapal tankernya datang 2x mengisi tangki penyimpanan minyak milik PT Pertamina Patra Niaga yang berlokasi di airport Kualanamu. 


Setiap kali dicolong 30 ton nilainya Rp400 juta. Sebulan 2 x 400 juta = 800 juta. Sudah berlangsung selama 2 tahun = 24 x 800 jt = Rp 19,2 Milyar.


Mengapa PT Pertamina Patra Niaga tidak curiga avturnya lenyap 30 ton setiap kali pengisian? 


Konon mereka menganggap hal itu lumrah saja, masih dalam batas toleransi penguapan.


Sayangnya...eh...untungnya, ada salah satu pelaku yang sakit hati lalu lapor ke TNI-AL lantaran pembagian jarahannya tidak BAGITO alias tidak dibagi roto 😁 sehingga kasus ini terungkap...


Maling kecil aja bisa dapat puluhan milyar. Jadi ga heran yang berpendidikan tinggi bisa ngemplang sampai seribu triliun.. !!!


(Agoes Ibrahim)


____________


Sindikat Pencuri Avtur Pertamina untuk Pasokan Kualanamu Beraksi dari 2022, Sekali Maling Dapat 30 KL


MEDAN - Tiga orang sindikat pencuri bahan bakar pesawat, yaitu avtur, untuk pasokan di Bandara Kualanamu, berhasil diungkap Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan, Selasa (11/2/2025).


Para pelaku diringkus di sebuah tempat yang dimodifikasi menjadi gudang penyimpanan avtur di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.


Komandan Pos Angkatan Laut Pantai Labu, Letda Marinir Olpen Situmorang, mengatakan salah satu pelaku yang ditangkap adalah pengelola Pantai Dewi Indah, Andur Rafar.


Dua pelaku lainnya bernama Irwansyah (31) dan Hairi (43), sedangkan pelaku lain yang masih buron bernama Jack (50).


Olpen mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula saat Komandan Lantamal I Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba mendapatkan "informasi" tentang adanya sindikat pencurian avtur di lokasi tersebut.


Jasiman lalu memerintahkan Tim FIQR untuk menindaklanjuti.


Tim FIQR kemudian menemukan bukti pencurian avtur di gudang penampungan mereka.


Di sana terdapat sekitar 30 kiloliter (KL) avtur yang ditampung di dalam 29 tangki.


Masing-masing tangki berisi 1 kiloliter dan 2 drum berisi sekitar 220 liter BBM jenis avtur.








Penampakan tangki yang digunakan untuk menampung avtur hasil curian di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (12/2/2025) (Dok Tim FIQR TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan )


"Menurut keterangan dari para pelaku, kegiatan pencurian ini sudah dilakukan sejak tahun 2022 dan sekali beraksi dapat mengambil sekitar 30 kiloliter BBM jenis avtur," ungkap Olpen.


Olpen mengatakan, avtur yang dicuri milik Pertamina yang diambil dari pipa Kapal Lego Jangkar yang menyalurkan avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Kualanamu.


"Jadi, modus pencurian BBM milik Pertamina ini dilakukan dengan melubangi pipa bawah laut dan dipasang selang yang terhubung ke tangki yang ada di gudang penampungan," ungkap Olpen.


Terkait ke mana para pelaku menjual avtur tersebut, Olpen mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polresta Deli Serdang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.


Sumber: Kompas

Komentar