Nikita Mirzani disindir sutradara film dokumenter Dirty Vote Dandhy Dwi
Laksono. Sindiran ini tak lepas dari kasus Nikita yang ditetapkan sebagai
tersangka oleh tindak pencucian uang oleh Polda Metro Jaya.
Ditressiber Polda Metro Jaya menetapkan Nikita Mirzani dan IM sebagai
tersangka setelah dilaporkan oleh Dokter Reza Gladys.
Nikita dijerat Pasa 27B ayat (2) dan Pasal 45 ayat (10) UU ITE dengan
ancaman maksimal 6 tahun penjara. Ia juga dijerat pasal 368 KUHP dan Pasal 3
dan Pasal 4 UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman hukuman
maksimal 20 tahun penjara.
Atas penetapan ini, Dandy Dwi Laksono yang pernah disindir Nikita Mirzani
karena membuat film Dirty Vote pun memberikan pesan khusus. Dandhy
membandingkan dua berita tentang Nikita yang dulu mencibir film Dirty Vote
dan penetapan tersangka saat ini.
"Dear Mbak Nikita Mirzani, usaha mencurangi secara sistematis dan
terstruktur harus disiapkan sebelum Pemilu. Agar saat Pemilu semua seakan
berjalan normal dan demokratis," tulis Dandhy.
"Sama seperti pencucian uang. Kejahatan dilakukan sebelumnya, agar uang
tampak bersih, legal, dan wangi saat digunakan," lanjut Dandhy menyindir.
Bukan hanya sang sutradara, Zainal Arifin Mochtar dosen UGM dan Bivitri
Susanti yang juga muncul dalam film Dirty Vote pun memberikan komentar
terkait kasus Nikita Mirzani
"Semacam kena tulah, ya kamerad?" sindirnya.
Untuk diketahui, dulu Nikita Mirzani pernah menuding film Dirty Vote sebagai
sebuah black campaign.
Lewat unggahannya, Nikita Mirzani curiga bahwa film tersebut kemungkinan
dibuat oleh kader atau simpatisan dari Paslon 01 dan 03.
Lewat unggahannya, Nikita Mirzani curiga bahwa film tersebut kemungkinan
dibuat oleh kader atau simpatisan dari Paslon 01 dan 03.
"Film Dirty vote adalah black campaign versi akademis, bayangkan pemilu
belum di mulai sudah menuduh curang dan arahan tuduhan selalu ke pak jokowi
dan paslon nomor 2," tulisnya.
Sumber:
suara
Foto: Nikita Mirzani dan Cast film Dirty Vote. [Kolase/Instagram]
Artikel Terkait
KACAU! Diduga Ada Tangan Boy Thohir di Kasus Korupsi PT Pertamina Patra Niaga
Menteri-Menteri Yang Seharusnya Mundur: Ujian Kepemimpinan Presiden Prabowo
Geram Disertasi Bahlil Direkomendasikan Dibatalkan, Golkar: Kami Curiga Ada Kepentingan Politis!
Dosen DKV Universitas Paramadina lolos Tjilatjap International Film Festival (TJIFF) 2025