Bagaimana Jika Penjarakan Jokowi dan Prabowo? NGERI!
Ditulis Oleh: Hara Niankara
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional merupakan landasan hukum awal di mana, PSN dianggap memiliki nilai strategis untuk pembangunan nasional.
Nah sedangkan, landasan hukum untuk PSN PIK 2 keluar pada 18 Maret 2024 melalui rapat internal yang dipimpin oleh Jokowi.
Kalian tahu gak, apa yang aneh dari proses PSN PIK 2? proses pengusulan dan penetapan Tropical Coastland sebagai PSN pada 18 Maret 2024 dianggap tidak transparan.
Pengumuman resminya baru diketahui oleh publik secara luas pada Juni 2024, setelah kritik muncul terkait dengan adanya proses pembebasan lahan.
Nah dengan tidak adanya sosialisasi yang memadai kepada masyarakat yang terdampak, menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021, yang mensyaratkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan PSN.
Sedangkan, sertifikat HGB untuk lahan di kawasan PIK 2, termasuk yang terkait PSN, diterbitkan atas tanah yang semula merupakan laut atau tanah timbul.
Proses ini, diduga melanggar prosedur karena tidak ada bukti pelepasan status kawasan dari properti negara (misalnya, dari kawasan hutan lindung atau perairan) sebelum dialihkan ke pihak swasta.
Setelah terjadinya kisruh atas pagar laut misterius, akhirnya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa proyek Tropical Coastland di PIK 2 tidak tercantum dalam RTRW, baik di tingkat provinsi (Banten) maupun kabupaten (Tangerang).
Hal ini menunjukkan bahwa, penetapan status PSN diduga tidak melalui proses perencanaan tata ruang yang sesuai dengan regulasi, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Esai kali ini akan menjelaskan kepada kalian atas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh Jokowi melalui kebijakan bimsalabimnya, sehingga mata kita akan semakin terbuka lebar atas kisruh PSN PIK 2 yang menyangkut kedaulatan negara.
-Sebuah Esai-
SIMAK SELENGKAPNYA Thread X (klik di bawah)
👇👇
Bagaimana Jika Kita Penjarakan Jokowi dan Prabowo?
— Mas Hara (@hnirankara) February 23, 2025
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional merupakan landasan hukum awal di mana, PSN dianggap memiliki nilai strategis untuk pembangunan nasional. Nah sedangkan, landasan… pic.twitter.com/urMLjboIwc
KACAU: 'Jokowi Bikin Hancur,
Prabowo Melanjutkan!'
✍️ Faizal Assegaf (kritikus politik)
Transfer energi kejahatan Jokowi ke rezim Prabowo semakin sempurna. Kohesi antara watak hipokrasi dan kelicikan.
Tanpa henti, menyajikan drama kekuasaan yang sangat bobrok, arogan dan memalukan.
Prabowo adalah Jokowi menjadi fakta. Kuatnya rekat kolusi memadukan model kekuasaan kompromistis.
Rakyat desak adili Jokowi, justru Prabowo puja-puji dan melindungi. Di posisi itu, pengaruh Gibran makin ekspansif.
Deal yang membungkus kepentingan Jokowi dan Prabowo memicu kemarahan publik.
Kekhawatiran makin ambruknya tatanan bernegara. Tetapi bagi Prabowo, tak peduli. Ihwal Jokowi bikin rusak, Prabowo melanjutkan.
Tampaknya, pelan tapi pasti, Jokowi semakin lincah dan sangat kuat mengembala Prabowo.
Memposisikan Gibran sebagai Wapres yang dimatangkan menuju 2029. Bahkan, berpeluang tampil di tengah jalan.
Skenario itu dimulai, sejak Prabowo dipungut menjadi Menhan. Sangkar yang tepat untuk mengubah macan menjadi kucing jinak. Dan dijebak melalui Pilpres curang demi memuluskan Gibran sebagai Wapres.
Kemudian, kini hasilnya. Prabowo tidak akan lepas dari pengaruh kuat Jokowi. Arah pemufakatan politik mulai dioperasikan secara jeli dan efektif. Prabowo tak berkutik, hanya omon-omon alias meong.
Tak heran, rangkaian kebijakan Prabowo secara esensi tidak lepas dari petunjuk dan arahan Jokowi.
Kalaupun ada perbedaan, hanya taktik dan gimmick. Sebagai modus kamuflase untuk mengkelabui rakyat.
Walhasil, hampir empat bulan berkuasa, Prabowo terpaksa lempar handuk. Sembari menggalang partai koalisinya untuk menobatkan sebagai Capres 2029. Semakin terjebak dan membuat Gibran dan Jokowi perkasa.
Oligarki perekat kemesraan Prabowo - Jokowi. ***
Prabowo: Kita Berhasil Karena Didukung Oleh Presiden Ke-7, Hidup Jokowi! pic.twitter.com/XRtq4hda6p
— Jejak digital. (@ARSIPAJA) February 15, 2025
✍️
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) February 16, 2025
Jokowi Bikin Hancur,
Prabowo Melanjutkan…”
Faizal Assegaf (kritikus politik)
Transfer energi kejahatan Jokowi ke rezim Prabowo semakin sempurna. Kohesi antara watak hipokrasi dan kelicikan. Tanpa henti, menyajikan drama kekuasaan yang sangat bobrok, arogan dan memalukan.… pic.twitter.com/rLTEVkpIUs
Artikel Terkait
Danantara Kental Bau Politis: Akan Berakhir Tragis?
Sertifikat Milik Aguan di Pantura Tangerang Batal Dicabut: Menteri ATR Terkapar Menghadapi Aguan
Sekda Tindak Tegas Kades Wiwin Komalasari Usai Video Jomet Bupati Bogor Viral
IKN Rawan Prostitusi Online, 2 PSK Diamankan, Pelanggannya Buruh Proyek IKN