PARADAPOS.COM - Band Sukatani muncul mengeluarkan pernyataan ke publik usai heboh minta maaf ke Polri lalu menarik lagunya berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Lewat Instagram Story-nya, Grup band asal Purbalingga ini mengucapkan terima kasih atas dukungan dan solidaritas yang diberikan berbagai pihak kepada mereka belakangan ini.
"Hallo teman-teman. Kami dari sukatani mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas dukungan dan do'a yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini," tulis Sukatani dikutip dari Instagram Story-nya, Sabtu (22/2/2025).
"Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," lanjut Sukatani.
Band Sukatani ceritakan kondisinya membaik
Sukatani kemudian mengabarkan bahwa mereka baik-baik saja di tempat yang aman.
"Kami juga ingin mengabarkan bahwa kondisi kami sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman," tulis Sukatani.
Terakhir, Sukatani memberikan informasi bahwa mereka telah mencabut kuasa dari Tomi Gumilang.
"Kami ingin menginformasikan bahwa kami juga sudah mencabut kuasa dari Tomi Gumilang (Sitomgum Law Firm). Love you all," tutur Sukatani.
Ini adalah kali pertama Sukatani memberikan pernyataannya setelah permohonan videonya meminta maaf ke Institusi Polri dan penarikan lagu "Bayar Bayar Bayar" menjadi sorotan publik.
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya alasan Sukatani mendadak minta maaf dan menarik lagunya. Alhasil, spekulasi dari berbagai masyarakat pun terjadi. Termasuk dugaan pihak kepolisian mengintervensi Sukatani.
Hebooh Band Sukatani minta maaf hingga tarik lagunya
Sebelumnya, Grup band Sukatani menjadi sorotan setelah lagu mereka, Bayar Bayar Bayar, viral di media sosial.
Lagu tersebut dianggap sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang melanggar aturan.
Namun, setelah menuai perbincangan luas di publik, band ini memutuskan untuk menarik lagu tersebut dari berbagai platform digital dan meminta pihak lain untuk menghapusnya.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy, mewakili band, menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’,” kata Ufti pada Kamis (20/2/2025).
Melalui pernyataan tersebut, band Sukatani menegaskan bahwa lagu mereka awalnya dibuat sebagai bentuk kritik terhadap oknum kepolisian, namun setelah mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan, mereka memilih untuk mencabutnya.
Polisi perbolehkan Sukatani nyanyikan lagu Bayar Bayar Bayar
Band punk Sukatani dipersilakan untuk kembali membawakan lagu Bayar Bayar Bayar yang belakangan viral.
Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jateng, Komisaris Besar (Kombes) Artanto.
Kombes Artanto memastikan band Sukatani diperbolehkan apabila ingin menyanyikan lagu Bayar Bayar Bayar disetiap festival musik.
"Iya monggo aja," kata Artanto dalam video yang diterima awak media.
Sukatani kemudian dipersilakan untuk kembali membawakan lagu Bayar Bayar Bayar dalam aksi panggung mereka. Begitupun untuk mengedarkan karya tersebut dalam semua platform.
"Engga ada, bebas mereka, silahkan (dibawakan dalam aksi panggung)," ujarnya.
"Monggo aja (kembali diedarkan), bebas tidak ada masaalahbuat kita," lanjut Kombes Artanto.
Kemudian dalam hal ini Polri sangat menghargai ekspresi dalam bentuk seni yang memberikan kritik membangun.
"Kita menghargai ekspresi dan yang memberikan kritik membangun kepada Polri itu menjadi teman Bapaknya Kapolri, kita hargai," tandasnya.
Vokalis Sukatani dipecat jadi guru
Saat heboh kabar band Sukatani, sang vokalis Novi Citra Indriyati disebut telah dipecat dari sekolah temparnya mengajar.
Diketahui, Novi alias Twister Angel, dipecat oleh pihak sekolah tempat dirinya menjalani profesi sebagai guru, yakni SDIT Mutiara Hati, Desa Purworejo, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Novi Citra Indriyati sebelumnya tercatat menjadi guru wali kelas di SDIT Mutiara Hati.
Sekolah mengklaim alasannya adalah soal pelanggaran kode etik.
Klaim sekolah, Novi Citra Indriyati telah diberhentikan sejak Kamis (6/2/2025), jauh sebelum viral lagu 'Bayar Bayar Bayar' dan permintaan maaf lewat akun Instagram @sukatani.band, kepada Kapolri dan Institusi Polri.
Pihak sekolah mengatakan pemecatan Novi bukan karena viral lagu 'Bayar Bayar Bayar', namun karena Novi dianggap telah melanggar kode etik.
Menurut pihak sekolah, sebagai institusi swasta yang punya kode etik dan aturan, hal itu wajib berlaku dan dipatuhi semua termasuk guru-guru.
"Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah adalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya. Tapi, yang dilanggar adalah kode etiknya terutama yang berkaitan dengan syariat Islam," ucap Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, Sabtu (22/2/2025), dilansir Tribunbanyumas.com.
Eti menyebut Novi melakukan pelanggaran yakni soal aurat yang terbuka.
Sekolah mengklaim telah menemukan aurat Novi terbuka lewat penelusuran sosmed milik Novi.
Karena alasan itulah yang menjadi dasar atau alasan pemberhentian yang bersangkutan menjadi guru.
"Kode etik sudah disosialiasiskan di awal mendaftar dan dari awal beliau sudah tahu konseksekuensinya."
"Jadi kita menemukan di sosmed beliau ada bagian aurat yang terbuka," ucapnya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Update Pagar Laut Tangerang, Menteri Nusron Pastikan 209 Sertifikat Sudah Dibatalkan!
Template Sukatani di Instagram Story Tiba-tiba Hilang, Warganet Geram: Katanya Bebas Bersuara
Harta Kekayaan Agnez Mo: Isu Royalti Mencuat, Intip Sumber Nominalnya yang Fantastis!
Nusron Wahid Soal Sertifikat Pagar Laut Aguan Batal Dicabut: Itu Tidak Benar!