Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak, Banten, kali ini mendapat tugas
yang tak biasa—membantu menyelesaikan konflik rumah tangga antara pasangan
suami istri.
Dikutip unggahan Instagram @undercover.id, kejadian unik ini bermula pada
Sabtu, 15 Februari 2025 malam, ketika seorang wanita mendatangi markas
Damkar Lebak di Rangkasbitung, meminta pertolongan setelah mengalami
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
Wanita tersebut mengaku dipukul oleh suaminya di tempatnya berjualan di
depan Gedung DPRD Lebak. Alih-alih melapor ke polisi, wanita itu justru
mencari jalan tengah dengan mengadu kepada petugas Damkar, berharap
masalahnya dapat diselesaikan tanpa kekerasan lebih lanjut.
"Ibu tersebut datang ke markas, meminta bantuan karena mengalami kekerasan
dari suaminya sendiri," kata Rian, salah satu petugas Damkar yang menerima
laporan tersebut dikutip pada Selasa (18/2/2025).
Petugas yang sedang piket segera merespons dengan bijak, dan menanggapi
permintaan wanita itu untuk menasihati suaminya agar tidak mengulangi
kekerasan.
Ketika suaminya didatangkan ke markas, terungkaplah bahwa penyebab cekcok
itu. Rupanya, sang suami terbakar api cemburu karena menduga istrinya dekat
dengan pria lain, yang akhirnya memicu keributan.
Meskipun masalah tersebut berakar dari konflik pribadi yang cukup serius,
petugas Damkar tidak segan-segan untuk bertindak sebagai mediator. Di markas
Damkar, keduanya dipertemukan dan diberikan nasihat oleh petugas.
"Anggota Damkar mencoba untuk menenangkan keduanya dan suami istri tersebut
diimbau agar tidak membuat keributan di tempat umum dan menyelesaikan
masalahnya di rumah,'," ujar Rian.
Lebih dari sekadar tugas untuk memadamkan api, petugas Damkar menunjukkan
peran mereka sebagai pelayan masyarakat yang peduli terhadap masalah sosial
di sekitar mereka.
Dalam kasus ini, mereka tidak hanya berperan sebagai pemadam kebakaran,
tetapi juga sebagai mediator yang berusaha mendinginkan ketegangan dalam
rumah tangga yang sedang bergejolak.
Setelah diberikan nasihat, pasangan tersebut diharapkan untuk lebih dewasa
dalam menyelesaikan masalah rumah tangga mereka dan tidak lagi membuat
keributan di tempat umum.
Sebuah tindakan yang tentunya jauh lebih bermanfaat dalam mencegah kekerasan
lebih lanjut, daripada hanya menyelesaikan dengan kekerasan.
Kisah ini menjadi bukti bahwa Damkar di Lebak tidak hanya berfokus pada
tugas tradisional mereka untuk memadamkan api, tetapi juga berperan aktif
dalam menyelesaikan masalah sosial, termasuk kekerasan dalam rumah
tangga.
Mungkin inilah yang disebut dengan ‘memadamkan api’ dalam arti yang lebih
luas—yakni meredakan konflik yang bisa mengarah pada tindakan kekerasan. Tak
heran jika peristiwa tersebut mengundang komentar dari netizen
"Baru tau kalo tugas damkar sekarang bisa memadamkan api cemburu," ungkap
@tbr****.
"Gua bilang apa, ga lama lagi damkar bakal ambil semua bidang termasuk
ngerugyah," ujar @bhe****.
"Makin hari nambah terus kerjaan Damkar," kata @ang****.
"Tugas damkar semakin banyak, sedangkan yg coklat ga tau ngapain," ucap
@kus****.
Sumber:
suara
Foto: Kebakaran di sebuah rumah di Jalan Timoho, Muja-muju, Umbulharjo, Kota
Yogyakarta terbakar, pada Senin (23/9/2024). (dok.Istimewa)
Artikel Terkait
Update Pagar Laut Tangerang, Menteri Nusron Pastikan 209 Sertifikat Sudah Dibatalkan!
Template Sukatani di Instagram Story Tiba-tiba Hilang, Warganet Geram: Katanya Bebas Bersuara
Harta Kekayaan Agnez Mo: Isu Royalti Mencuat, Intip Sumber Nominalnya yang Fantastis!
Nusron Wahid Soal Sertifikat Pagar Laut Aguan Batal Dicabut: Itu Tidak Benar!