Menolak Lupa! Ternyata Zulhas Pernah di Semprot Harrison Ford Saat Jadi Menteri Kehutanan era SBY: Ini Tidak Lucu !

paradapos.com - Bagi yang sudah lupa,ayo kita ingat kembali momen dimana Zulhas disemprot Harrison Ford.

Bagi yang masih ingat tentunya momen Zulhas disemprot Harrison Ford terjadi ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan era SBY.

Saat itu Zulhas disemprot Harrison Ford setelah tertawa ketika ditanya tentang kondisi hutan alami Tesso Nilo.

" Saya baru saja berkunjung ke Tesso Nilo dengan helikopter melihat dari atas kondisi disana sangat memprihatinkan"

Baca Juga: Setelah Rame Dikiritik, KPU Memutuskan Menggunakan Podium dalam Debat Capres-Cawapres Yang Kedua

" Banyak satwa mati,hutan habis ditebangi untuk keperluan bisnis. Ada juga penampang liar yang tidak mungkin datang dari langit" Tegas Harrison Ford kepada Zulhas.

Merespon pernyataan itu Zulhas menjawab dengan santai dan tertawa " haha"

Zulhas disemprot Harrison Ford dengan tegas dan marah " Ini tidak lucu ! Apa yang anda tertawakan".

Harrison Ford, aktor Hollywood terkenal dan aktivis lingkungan, menjadi perhatian setelah terlibat dalam insiden panas dengan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) di Indonesia.

Kejadian bermula saat pembuatan film dokumenter "Years of Leaving Dangerously" pada bulan September 2013, ketika Zulhas menjabat sebagai Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Video potongan yang viral, muncul kembali belakangan ini, menunjukkan Harrison Ford mengungkapkan kemarahannya kepada Zulkifli Hasan dalam sebuah pertemuan di kantor Kementerian Kehutanan di Jakarta.

Ford, yang sangat prihatin dengan pembabatan hutan di Indonesia, mengkonfrontasi Zulhas tentang kehancuran Taman Nasional Tesso Nilo di Riau, yang ia saksikan saat survei udara.

Baca Juga: Sufmi Dasco Klaim 'Ndasmu Etik' Prabowo sebagai Ekspresi Kekeluargaan di Internal Gerindra!

Dalam video tersebut, Ford dengan penuh semangat menunjukkan bahwa sekitar 80% hutan di negara ini telah dieksploitasi dalam 15 tahun terakhir, dengan Indonesia menjadi yang paling terkena dampak.

Ia menekankan perlunya tindakan mendesak untuk melindungi 18% sisa kawasan hutan nasional.