PARADAPOS.COM - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengkritik keras langkah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bhima menilai efisiensi tersebut tidak terencana dengan baik, dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025.
Bhima bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hanya akan mencapai 4,7%.
Angka ini lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah.
Salah satu penyebabnya, kata Bhima adalah pemangkasan anggaran yang signifikan terhadap belanja pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Bhima khawatir pemotongan anggaran ini akan berdampak buruk pada berbagai sektor.
Ia menyoroti potensi gangguan pada pelayanan publik dan terhambatnya investasi yang masuk.
Lebih lanjut, Bhima menyoroti pengalihan dana hasil efisiensi ke program Makan Bergizi Gratis (MBG), Menurut Bhima, program MBG belum memiliki pengelolaan yang ideal.
Perbaikan jalan misalnya, anggarannya ditiadakan. Banyak kebijakan-kebijakan yang justru efisiensinya mengarah kepada kontraproduktif.
“Apalagi kalau ini efisiensi dialihkan ke makan bergizi gratis, kita tahu pengelolaan makan bergizi gratis juga belum ideal, maka ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Bhima.
Bhima juga menyoroti dampak pemangkasan anggaran terhadap sektor-sektor lain, seperti perhotelan dan jasa penyewaan kendaraan.
Tenaga Kerja Terancam
Bhima memperingatkan bahwa hal ini dapat mendorong pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, tidak hanya di sektor swasta tetapi juga di sektor pemerintahan, terutama bagi tenaga kerja honorer yang masih dibutuhkan untuk menjalankan fungsi pelayanan publik.
Senada Bhima, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rizal Taufikurohman, menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam efisiensi anggaran.
Ia mengingatkan bahwa efisiensi yang tidak terencana dapat menggerus kualitas layanan dasar di sektor-sektor vital seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan anggaran hingga Rp750 triliun melalui tiga putaran.
Penghematan ini akan dilakukan di berbagai sektor, termasuk melalui dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Update Pagar Laut Tangerang, Menteri Nusron Pastikan 209 Sertifikat Sudah Dibatalkan!
Template Sukatani di Instagram Story Tiba-tiba Hilang, Warganet Geram: Katanya Bebas Bersuara
Harta Kekayaan Agnez Mo: Isu Royalti Mencuat, Intip Sumber Nominalnya yang Fantastis!
Nusron Wahid Soal Sertifikat Pagar Laut Aguan Batal Dicabut: Itu Tidak Benar!