‘Gaza is not for Sale’, Protes di Seluruh AS terhadap Kebijakan Trump

- Senin, 17 Februari 2025 | 03:00 WIB
‘Gaza is not for Sale’, Protes di Seluruh AS terhadap Kebijakan Trump


Warga di seluruh Amerika Serikat (AS) turun ke jalan selama akhir pekan untuk memprotes usulan Presiden Donald Trump mengusir warga Palestina dari Gaza serta deportasi migran, tindakan keras terhadap komunitas LGBTQ , dan pembubaran lembaga pemerintah federal.

Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan kemarin sambil memegang tanda-tanda dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Arab yang bertuliskan: 'Gaza is not for Sale' atau 'Gaza Tidak untuk Dijual', 'Tidak Ada Negara Polisi Fasis', dan 'Musk Harus Pergi'.

Demonstran menanggapi usulan Trump awal bulan ini agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza dan mengubah daerah kantong itu menjadi ‘Riviera Timur Tengah’ setelah diambil alih AS. Banyak yang percaya usulannya untuk Gaza juga merupakan lampu hijau eskalasi serangan di Tepi Barat.

"Orang-orang turun ke jalan minggu ini untuk mengatakan bahwa Gaza tidak untuk dijual, dan bahwa setiap upaya menjual wilayah Palestina demi keuntungan bagi industri minyak atau industri real estate tidak akan terjadi," kata Rami Abdelkarim, anggota Gerakan Pemuda Palestina, mengutip laporan The New Arab (TNA), tak lama setelah para demonstran berbaris melalui pusat kota San Francisco.

"Hubungan yang dimiliki rakyat Palestina dengan tanah mereka adalah sesuatu yang tidak akan pernah dipahami orang-orang di Barat," tambahnya. "Dia mengancam akan mengusir rakyat Palestina, sementara dia juga tidak mengindahkan satu pun janji kampanye, seperti mengirimkan bahan makanan murah kepada rakyat Amerika," kata Abdelkarim.

Massa juga berdemonstrasi menentang perintah Trump untuk mengirim puluhan ribu migran ke tahanan di pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo di Kuba, pembatalan perlindungan LGBTQ , dan penyerahan departemen pemerintah yang penting kepada megadonor kampanyenya, Elon Musk .

Sejak pelantikan Trump, kurang dari sebulan yang lalu, warga Amerika telah melihat harga telur meroket, itupun jika mereka beruntung untuk menemukan rak yang tidak kosong. Situs web dan layanan kesehatan pemerintah telah dihapus. Puluhan ribu pegawai pemerintah telah diberhentikan tanpa pemberitahuan.

"Kami mengajak semua orang untuk bergabung dengan gerakan kami, karena apa yang kami lakukan adalah untuk pembebasan kolektif. Gerakan ini tidak terisolasi. Gerakan ini bukan hanya untuk warga Palestina. Gerakan ini untuk semua orang yang telah tertindas. Dan rakyat Amerika berhak mendapatkan lebih, kelas pekerja berhak mendapatkan lebih," kata Dina Saadeh, anggota Gerakan Pemuda Palestina, kepada TNA. 

Demonstrasi tersebut terjadi saat komunitas Asia di kota-kota AS merayakan Tahun Baru Imlek, dengan para demonstran membagikan pamflet kepada wisatawan yang berbaris di jalan untuk merayakannya. 

Demonstrasi lebih lanjut direncanakan dalam beberapa minggu mendatang karena semakin banyak pejabat AS tampaknya mendukung usulan Trump untuk Gaza sementara Israel melancarkan lebih banyak serangan di Tepi Barat. Trump juga terus memerintahkan deportasi migran dan PHK massal pegawai pemerintah.

Sumber: inilah
Foto: Demonstran berbaris memberikan dukungan kepada Gaza menyusul usulan Trump untuk mengusir warga Palestina dari daerah kantong tersebut. (Foto: TNA/Brooke Anderson)

Komentar