Asteroid Bennu Ancam Tabrak Bumi, BRIN Beberkan Dampak Kerusakannya

- Minggu, 09 Februari 2025 | 01:05 WIB
Asteroid Bennu Ancam Tabrak Bumi, BRIN Beberkan Dampak Kerusakannya


Para astronom menyoroti kerusakan parah yang akan terjadi apabila asteroid Bennu tabrak bumi.

Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan bagaimana prediksi ini menjadi bulan-bulanan di kalangan para astronom.

"Ada potensi tabrakan dengan bumi karena lintasan orbitnya berpapasan sangat dekat," kata Thomas ketika dihubungi Disway.id, 7 Februari 2025.

Untuk diketahui, asteroid ini bergerak dalam orbit yang dekat dengan bumi, disebut asteroid jenis Apollo.

Demikian itu, asteroid ini diprediksi akan menabrak bumi satu setengah abad mendatang

"Asteroid Bennu berukuran sekitar 500 meter, berpotensi tabrakan dengan bumi sekitar tahun 2180," ungkapnya.

Dengan ukuran yang cukup besar itu, asteroid ini berpotensi menyebabkan kerusakan parah terhadap bumi apabila benturan benar-benar terjadi.

"Kalau tabrakan terjadi, kerusakan parah bisa terjdai di wilayah yang cukup luas, lebih luas dari kota besar," kiranya.

Kendati demikian, ia memastikan, "Asteroid Bennu ini hampir sama seperti asteroid lainnya yang terbentuk dari batuan sisa pembentukan tata surya 4,5 miliar tahun yang lalu".

Melansir dari laman NASA, asteroid Bennu telah terbentuk sejak 4,5 miliar tahun, bahkan sejak 10 juta tahun tata surya terbentuk.

Penamaan Bennu diambil dari dewa Mesir Kuno yang dipilih oleh Michael Puzio pada 2013 lalu melalui kompetisi penamaan.

Sedangkan nama asli Bennu adalah 1999 RQ36.

Terkait potensi kehidupan, 'Bennu tambahnya tidak memiliki kondisi yang diperlukan untuk kehidupan.'

Pasanya, suhu Bennu berkisar pada 240 derajat Fahrenheit (116 derajat Celcius) hingga -100 derajat.

Selain itu juga asteroid ini tidak memiliki tekanan atmosfer, tak terdapat air cair baik di atas maupun di bawah permukaan.

Dalam orbitnya, Bennu memiliki jarak rata-rata dari Bumi sejauh 93 juta mil.

Adapun Bennu membuat satu orbit mengelilingi Matahari setiap 1,2 tahun dengan satu putaran penuh pada porosnya setiap 4,3 jam.

Kemudian, pendekatan ke arah Bumi akan terjadi setiap 6 tahun dengan jarak sekitar 186.000 mil atau 299.000 kilometer.

Hal ini mengingat lintasan orbitnya miring sekitar 5 derajat relatif terhadap Bumi.

Sementara ekuator asteroid tersebut miring sekitar 175 derajat dengan kutup utara mengarah ke bawah.

Sumber: disway
Foto: Para astronom menyoroti kerusakan parah yang akan terjadi apabila asteroid Bennu tabrak bumi.-nasa-

Komentar