Pemangkasan anggaran kementerian/lembaga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dinilai terlalu berlebihan.
Pemangkasan anggaran ini berlebihan karena menyentuh ranah yang tidak memakan anggaran.
"Langkah memangkas anggaran memang baik, tetapi sebaiknya dicermati dengan bijak oleh pemerintah, hal substansi seperti kunjungan dinas dibatasi masih relevan," ujar pakar Ilmu Pemerintahan, Efriza, yang dikutip dari RMOL, pada Sabtu, 8 Februari 2025.
"Tetapi rasanya jika sampai kepada penggunaan operasional seperti AC diterapkan sebagian, agar tidak besar biaya perawatan, itu terkesan bukan efisiensi tapi pelit," sambungnya.
Menurutnya, efisiensi yang diterapkan Menkeu akan berdampak pada tata kelola K/L dalam menjalankan tugas.
"Juga patut dicermati penerapan hal ini dapat berdampak kepada kinerja pegawai di kementerian/lembaga," tuturnya.
Lebih lanjut, pengamat Citra Institute itu meyakini pemangkasan anggaran ini akan berdampak terhadap citra positif pemerintah Presiden Prabowo.
"Jika performa menurun maka hasil yang diharapkan dari kerja tak optimal," pungkas Efriza.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati/RMOL
Artikel Terkait
IKN Mangkrak: Jokowi dan Prabowo Bersimpang Jalan?
8 Fakta Kebakaran Kementerian ATR/BPN di Tengah Hangatnya Pagar Laut, Beda Versi Nusron dan Damkar!
Jokowi Tak Mau Namanya Diseret dalam Kasus IKN, Publik Tagih Janji 2024: Pembohong!
Setoran Awal Haji Naik Jadi Rp 35 Juta, Ini Kata BPKH