BICARA BERITA - Para anggota Dewan Keamanan PBB dikabarkan telah menyusun negosiasi resolusi kemanusiaan untuk menghentikan konflik Gaza.
Selasa kemarin, mereka mulai terlibat dalam pembicaraan yang intens untuk menyusun negosiasi resolusi kemanusiaan dengan bahasa yang lebih halus.
Kepentingan mendesak menyusun negosiasi resolusi kemanusiaan di Gaza adalah tersalurnya bantuan yang lebih banyak kepada warga Palestina.
Upaya negosiasi kemanusiaan selama ini selalu kandas di veto Amerika Serikat. Untuk itulah, mereka mencoba mengeluarkan resolusi dengan bahasa yang lebih halus.
Namun, upaya resolusi yang seharusnya dimulai Selasa kemarin itu harus ditunda sehari. Para anggota Dewan Keamanan PBB berusaha mencegah Amerika Serikat melakukan veto.
Selain itu, Israel telah menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat sehingga harus mengubah taktiknya dalam perang melawan Hamas.
Rancangan awal teks resolusi telah diusulkan pada Senin yang menyerukan “penghentian permusuhan mendesak dan langgeng untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke jalur Gaza”.
Baca Juga: Ratusan Truk Bantuan Akhirnya Memasuki Gaza Melalui Perbatasan Rafah dan Kerem Shalom
Diperhalus untuk memuaskan Washington
Sumber-sumber diplomatik menyatakan bahwa bahasa ini telah diperhalus menjadi “penghentian permusuhan yang mendesak” dan dapat dihaluskan lagi untuk memuaskan Washington.
“Poin utama adalah kami percaya ‘penghentian permusuhan’,” kata Gabriel Elizondo koresponden Al Jazeera di PBB, New York.
“Amerika Serikat dan Israel mengatakan bahwa setiap resolusi yang mengandung kata-kata itu sama saja dengan gencatan senjata, dan mereka mengatakan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Hamas, sehingga AS akan menggunakan hak vetonya seperti yang telah dilakukannya di masa lalu. Kami pikir, mereka sedang mencoba menyusun semacam bahasa di sana.”
Artikel asli: bicaraberita.com
Artikel Terkait
DISOROT! Lebaran Politik Trio Die Hard Jokowi di Solo, Sedang Merencanakan Kejadian Besar, Apa Itu?
Sesederhana Meminta Menunjukkan Ijazah Asli Yang Ada di Rumahmu, Jokowi!
Pemerhati Politik & Kebangsaan Ungkap 7 Kejanggalan Ijazah dan Skripsi Jokowi Yang Membuatnya Diduga Palsu
Kualitas Otak Wakil Presiden Gibran: Sebuah Pertanyaan Tentang Kapasitas dan Legasi