Televisi negara Iran melaporkan kematian Haniyeh pada Rabu pagi, dan analis mulai menyalahkan Israel. Israel pun tidak segera merespons kematian Haniyeh, namun biasanya operasi pembunuhan oleh Israel digelar oleh agen intelijen Mossad.
Gedung Putih juga tidak segera merespons laporan terbunuhnya Ismail Haniyeh. Waktu kematian Ismail Haniyeh bersamaan dengan upaya pemerintahan Joe Biden menekan Hamas dan Israel untuk menyetujui proposal kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Direktur CIA Bill Buns, pada Ahad (28/7/2024) berada di Roma, Italia untuk bertemu dengan pejabat senior dari Israel, Qatar, dan Mesir untuk membicarakan kesepakatan gencatan senjata. Secara terpisah, Koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Brett McGruk juga berada di kawasan untuk menggelar pembicaraan dengan mitra AS.
Israel diduga beberapa tahun belakangan menjalankan kampanye pembunuhan yang menargetkan ilmuwan nuklir Iran dan semua yang terhubung dengan program atom. Pada 2020, ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh oleh senjata api mesin yang operasikan lewat remote-controlled saat berada di dalam mobil di Teheran.
Hamas telah mengakui syahidnya pemimpin biro politik mereka Ismail Haniyeh. Janiyeh dikabarkan syahid dalam serangan di Tehran, Iran pada Rabu (31/8/2024). “Saudara pemimpin, syahid, mujahid Ismail Haniyeh pemimpin gerakan tersebut, meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,” bunyi pernyataan resmi Hamas yang diterima Republika pagi ini.
Artikel Terkait
KPK Dalami Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Jokowi & Luhut Diperiksa?
Ibu Vina, Tetangga Melda Safitri, Dapat Hadiah Umrah Gratis: Kisah Haru Kebaikan Hati yang Terbalas
90 Juta Lapangan Kerja Baru! Menkominfo Meutya Hafid: Inilah Peluang yang Dibawa AI
Derita Siswi SMP: Jualan dan Gendong Adik Down Syndrome Demi Sekolah, Netizen Terharu!