Ketua Umum PBNU Yahya Chalil Staquf menyatakan tindakan mereka murni inisiatif pribadi bukan karena diutus oleh PBNU.
"Saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan ya saya juga memohon maaf untuk mereka kepada masyarakat luas, mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak berulang kembali," kata Gus Yahya.
Kakak kandung Menteri Agama ini menyebut lima kader NU tersebut pertemuan dengan presiden Israel adalah sebuah kejadian yang tidak disengaja.
"Mereka di sana melakukan (semacam) interfaith dialogue dengan berbagai pihak, katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak diadakan di sana," pungkasnya.
Gus Yahya menilai kelima kader itu tidak peka dengan situasi politik di Israel-Palestina. Ia menyebut mereka belum cukup umur sehingga keberangkatan mereka ke sana tidak menghasilkan apa-apa.
Artikel Terkait
Beban Berat Gubernur Aceh Hadapi Banjir Bandang: Skala Kerusakan Diduga Lebih Luas dari Tsunami 2004
PIP Aspirasi Bermasalah? Analisis Lengkap Politisasi Program Indonesia Pintar
Ferdy Sambo Pimpin Ibadah di Lapas Cibinong: Isi Khotbah & Kronologi Vonis Mati ke Seumur Hidup
Ancaman Nias Pisah dari Indonesia: DPRD Desak Status Bencana Nasional untuk Sumut