Mundur Setelah 4 Tahun Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ini Profil Ahok yang Pernah Tersandung Kasus Dugaan Penistaan Agama

Saturday, 3 February 2024
Mundur Setelah 4 Tahun Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ini Profil Ahok yang Pernah Tersandung Kasus Dugaan Penistaan Agama
Mundur Setelah 4 Tahun Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ini Profil Ahok yang Pernah Tersandung Kasus Dugaan Penistaan Agama

paradapos.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengumumkan telah mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Hal ini sebagaimana disampaikan melalui akun Instagram, @basukibtp, pada Jumat, 2 Februari 2024.

Sebelumnya, Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
 
Sehingga pada tahun ini, Ahok telah terhitung sudah 4 tahun menjabat sebagai Komisaris Utama di Pertamina. Pengunduran diri ini ditandai dengan Ahok yang memperlihatkan Surat Pengunduran Diri yang diserahkannya kepada Pertamina.
 
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok.
 
Profil Basuki Tjahaja Purnama
 
 
Basuki Tjahaja Purnama lahir di Manggar Bangka Belitung, pada 29 Juni 1966. Berdomisili di Jakarta, Ahok merupakan alumni dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1989.
 
Pria keturunan Tionghoa-Indonesia ini menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
 
Ahok merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahja Purnama yaitu Bupati Belitung Timur periode 2010-2015. Pada tahun 2003 BTP memulai karir politiknya melalui Partai Perhimpunan Indonesia baru lalu mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Setelah menduduki kursi sebagai DPRD, pada Pilkada Belitung Timur, ia diusung sebagai calon Bupati Belitung Timur didampingi oleh Khairul Effendi dan berhasil memenangkan pemilihan. Karir politiknya mulai moncer ketika ia digandeng oleh Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Walikota Surakarta untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
 
 
Tak disangka-sangka, perjuangannya tersebut membuahkan hasil dengan persentase 53,82 persen suara dan dilantik secara resmi oleh Presiden SBY pada 15 Oktober 2012. Pada tahun 2014, ia mulai dikenal oleh masyarakat luas karena menggantikan Jokowi yang mencalonkan pemilu presiden 2014 sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Ahok resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
 
Namun, pada saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta, Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama. Dia pun harus dipenjara akibat kasus tersebutl. Setelah bebas, dia pun langsung berbisnis dan ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
 
Karirnya tidak hanya berkembang di dunia politik, ia juga menekuni dunia bisnis dengan jabatan sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
 
Pada tahun 1995, Ahok memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya. Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Terakhir, Pada tanggal 22 November 2019 Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini