paradapos.com – Tengah viral di Twitter, sebuah postingan yang menyebut sebanyak 120 dukun di Belitung dapat insentif. Tak tanggung-tanggung, kabarnya insentif yang diberikan kepada dukun tersebut mencapai Rp 2,4 juta.
Menurut narasi yang beredar, pemberian insentif untuk para dukun di Belitung bertujuan dalam rangka menjaga kearifan lokal. Namun tampaknya warganet tidak setuju dengan insentif yang diberikan untuk dukun.
Sebab, Indonesia sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam, menganggap keberadaan dukun yang tidak jelas sebagai kesyirikan. Hal ini jelas tidak dibenarkan dan termasuk melanggar syariat agama.
Viral Ratusan Dukun di Belitung Dapat Insentif Jutaan
Berdasarkan informasi yang beredar, pemberian uang insentif sebanyak Rp 2,4 juta kepada dukun di Bangka Belitung dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung, Bangka Belitung itu sendiri.
Soebagio selaku Kadisdikbud Belitung mengatakan, insentif sebesar Rp 2,4 juta tersebut diberikan oleh Pemkab Belitung sebagai sebuah apresiasi pelestarian kearifan lokal. Lebih lanjut, ia menyebut pemberian insentif itu telah dilakukan secara simbolis oleh Sahani Saleh selaku Bupati Belitung keapda 5 dukun pada hari Senin, 11 Desember 2023 lalu.
Setelah itu lanjutnya, insentif baru dibagikan ke seluruh dukun kampung sebagai penerima. Soebagio mengatakan, program pemberian insentif untuk dukung kampung bukan sebauh hal yang baru di Belitung.
Baca Juga:
Viral Ijazah Pria Dibakar Kekasihnya, Diduga Pemicunya Karena Helm
Ia mengatakan, bantuan insentif dengan besaran Rp 2,4 juta per orang, diambil dari APBD Belitung. Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program tersebut sudah ada sejak tahun 2019 lalu.
Soebagio menuturkan, 2023 menjadi tahun kelima program insensif untuk dukun kampung berjalan. Menurutnya, jumlah penerima insentif di setiap tahunnya bertambah.
Masih menurut Soebagio, dukun kampung di Belitung memiliki forum di setiap kecamatannya, dan di tingkat kabupaten. Ia menyebut program insentif untuk dukun kampung teramsuk bagian dari 16 program inovatif kepemimpinan BUpatei Sahani Saleh dengan Wakil Bupati Isyak Meirobie.
Pihak Pemkab Belitung menilai, para dukun kampung berperan penting dalam menjaga nilai kearifan lokal serta adat istiadat Belitung.
Karena tidak ada kejelasan maksud dari dukun kampung yang mendapat insentif, warganet di Twitter / X mengkritik program tersebut. Apalagi jika dukun kampung yang dimaksud bukan untuk pengobatan alternatif seperti dukun beranak, dukun patah tulang, dan sejenisnya.
Warganet khawatir, program dukun di Belitung dapat insentif justru menyalahi aturan agama islam yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia.
Artikel asli: portalbaraya.com
Artikel Terkait
Pria Ini Menipu dengan Cara Menyamar jadi Presiden Prabowo, Gibran, hingga Sri Mulyani, Raup 30jt!
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?