Kasus Stunting di Indonesia Melebihi Batas Standar WHO, Menkes: Ibunya Mesti Cukup Gizi

- Minggu, 28 Januari 2024 | 10:40 WIB
Kasus Stunting di Indonesia Melebihi Batas Standar WHO, Menkes: Ibunya Mesti Cukup Gizi



paradapos.com - Hingga saat ini masalah stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan besar di Indonesia. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI mengungkapkan bahwa permasalahan ini harus ditangani oleh berbagai pihak.

Tal hanya itu, Menkes Budi juga mengatakan perhatian terhadap ibu hamil harus lebih ditingkatkan lagi. Perhatian terhadap ibu hamil menurutnya menjadi salah satu faktor terpenting dalam penanganan stunting.

Pemenuhan nutrisi ibu hamil yang baik dapat mencegah berbagai macam penyakit dan menurunkan risiko stunting saat anak sudah lahir.

Baca Juga: Siap Wujudkan Dana Abadi Pesantren, Prabowo-Gibran Terima Dukungan Dari Santri Muda

"Kita memang harus selain fokus ke balitanya, ibu hamilnya juga kita masih kejar. Karena banyak yang kita amati di balitanya sudah mulai tertangani, tapi yang lahir itu berat badannya kurang. Nah, ini membutuhkan intervensi juga ke ibu hamilnya, ibunya mesti cukup gizi," ucap Menkes Budi saat ditemui awak media dalam peringatan Hari Gizi Nasional 2024 di Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2024).

Jika sang anak telanjur mengidap stunting, maka proses pemulihan kondisi anak tersebut nantinya akan menjadi jauh lebih sulit. Maka karena itu, Menkes Budi mengimbau para orang tua untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, mencakup berat dan tinggi badan anak, untuk memantau perkembangan anak dan melihat apakah anak berisiko mengidap penyakit tertentu.

"Anak itu harus berat badan ditimbang dan panjang diukur setiap bulan. Nomor dua kalau tidak ada kenaikan (berat dan tinggi badan), harus segera dirujuk ke puskesmas, karena ini sering lupa," ucap Menkes Budi.

Baca Juga: Beri Dukungan Penuh Garuda Muda, Prabowo Doakan Timnas Indonesia Buat Kejutan Lawan Australia

"Nggak mungkin jadi negara maju, kalau orangnya nggak sehat dan nggak pinter. Kalau ingin sehat dan pintar anak-anaknya nggak boleh kekurangan gizi. Perkembangan otaknya sangat menentukan di bawah umur dua tahun ini," tandasnya.

Diketahui, angka kasus stunting Indonesia masuk ke dalam kategori yang tinggi. Bahkan prevalensi kasus stunting di Indonesia lebih tinggi jima dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga lainnya.

Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022 berada di angka 21,6 persen. Sementara untuk beberapa negara tetangga yakni Malaysia di angka 20,9 persen, Thailand dengan 12,3 persen, dan Singapura menjadi yang terendah dengan 2,8 persen.

Baca Juga: Gibran Tekankan Hilirisasi Digital,Sebut Indonesia Butuh Anak Muda yang Ahli Data Science hingga Game Designer

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), standar prevalensi stunting di sebuah negara tidak boleh lebih dari 20 persen.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com

Komentar