REALITA PUBLIK,- Dengan mengilhami Lukas 2 Ayat 14, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Paling Tinggi dan Damai Sejahtera di Bumi". Menjadi inspirasi bagi Dharma Wanita Persatuan (DWP) sebagai tema perayaan Natal 2023 dan menyambut Tahun Baru 2024.
Tema tersebut dipilih DWP dalam perayaan Natal 2023, karena selaras dengan suasana menjelang Pemilu di awal tahun 2024.
Di tengah tahun politik ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) diharapkan menjadi pelopor pembawa damai. Seperti sub-tema yang diangkat dalam perayaan Natal 2023, 'Jadilah Perempuan Pembawa Damai'.
Hal itu dijelaskan Dyah Iswarini Sompie, selaku Ketua Panitia Perayaan Natal 2023 Dharma Wanita Persatuan (DWP), di Gedung Dharma Wanita Pusat, Jalan Perudenan Masjid Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).
"Tema ini kita pilih dengan menyesuaikan situasi pada awal tahun 2024 ini, di mana masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilu," tuturnya saat memberikan kata sambutan pada perayaan Natal 2023 Dharma Wanita Persatuan (DWP).
"Berkaitan dengan itu kita ingin supaya ibu-ibu di sini, minimal ibu-ibu yang hadir di sinimenjadi inspirasi menjadi perempuan pembawa damai yang positif bagi lingkungan di sekitar kita," sambungnya.
Baca Juga: Wanita Muda 34 Tahun ini Menjadi Orang Terkaya Kedua di Australia
Dikatakan Dyah Iswarini, meskipun pelaksanaan acara dipersiapkan kurang dari tiga pekan, namun kegiatan berjalan sukses dan lancar. Itu semua berkat kerjasama pengurus dan anggota DWP serta bimbingan Ketua umum juga penasehat PDO Adriela ibu Devi Luhut, ungkapnya.
Pada Perayaan Natal tahun 2023 yang digelar DWP dihadiri sekitar 120-an pengurus dan anggota DWP pusat dan DKI Jakarta.
Antara lain, Ketua Umum DWP, Franka Makarim (DWP Kemendikbudristek) ; Penasehat PDO Adriela, Devi Luhut Binsar pandjaitan (DWP Kemenko Marvest); Nina Suahasil (DWP Kemenkeu); Lilia Alue Dohong (DWP KLHK) dan Ida Pratikno (DWP Setneg).
Baca Juga: Peringatan ke-67 KAA, Momentum Bangkitkan Kembali Janji Perdamaian Dunia
Pada kesempatan ini Ketua Umum DWP Pusat, Franka Makarim menyampaikan, perayaan ini adalah satu perayaan yang suka cita, yang di mana Allah telah berkenan menjumpai seluruh ciptaannya melalui kelahiran Yesus Kristus.
"Perdamaian di tengah keberagaman adalah sesuatu yang sangat sangat sentral dan menyatukan bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.
"Kekayaan ragam adat istiadat bahasa dan agama adalah kebanggaan dan kekuatan kita semua," imbuhnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: realitapublik.com
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!