Usai Anis Baswedan menyebut Wakanda di Debat Capres 2024 digelar, sekarang jadi viral.

- Sabtu, 16 Desember 2023 | 16:20 WIB
Usai Anis Baswedan menyebut Wakanda di Debat Capres 2024 digelar, sekarang jadi viral.

BPKP NEWS - Wakanda menjadi topik yang tengah viral di media sosial usai Debat Capres 2024 digelar.

Istilah Wakanda disinggung calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan pada pelaksanaan Debat Capres pada 12 Desember 2023 lalu.

Saat Debat Capres Cawapres Pemilu 2024 jilid 1 pada Selasa, 12 Desember 2023 lalu, Anies Basewedan mengungkapkan akan memberikan kebebasan berpendapat bagi seluruh rakyat Indonesia apabila terpilih sebagai Presiden periode 2024-2029.

Dikutip dari kanal YouTube KPU RI, Capres nomor urut satu ini juga mengungkapkan bahwa tidak akan ada lagi kata Wakanda sebagai istilah lain dari negara Indonesia.

"Saya ingin sampaikan kepada semua, kebebasan berpendapat akan dijamin, kita tidak mengizinkan lagi situasi di mana orang takut. Maka itu saya sampaikan Wakanda no more, Indonesia forever," kata Anies Baswedan.

Baca Juga: kenapa sering mengantuk padahal sudah cukup tidur, ini penjelasannya

Ungkapan Wakanda No More Indonesia Forever membuat netizen penasaran, apa arti dan maksud sebenarnya dari ungkapan tersebut.

Secara harfiah, arti Wakanda No More Indonesia Forever adalah ‘tidak ada lagi Wakanda Selamanya Indonesia.’

Wakanda sendiri adalah nama dari negeri fiksi yang ada di film Marvel, Black Panther.

Dalam film Marvel tersebut, Wakanda digambarkan sebagai tempat yang makmur, kaya, menjunjung tinggi kebudayaan dan memiliki teknologi maju.

Akan tetapi, kata Wakanda yang kerap digunakan oleh netizen Indonesia bukan demikian.

Banyak netizen menggunakan kata Wakanda atau Konoha sebagai pengganti negara Indonesia dalam perkataan sehari-hari.

Baca Juga: Tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, ditahan di Kejari Garut, Ini Kasusnya

Wakanda yang dimaksud oleh netizen merupakan analogi atau plesetan untuk menyindir atau mengkritik kondisi hingga kebijakan yang ada di Indonesia.

Artikel asli: bpkpnews.com

Komentar