Siapa Sosok Abu Bakar Ba'asyir Yang Suarakan Dukung Paslon Amin? Gus Ipul: Jangan Pilih Calon Didukung Ba'asyir

- Kamis, 18 Januari 2024 | 07:01 WIB
Siapa Sosok Abu Bakar Ba'asyir Yang Suarakan Dukung Paslon Amin? Gus Ipul: Jangan Pilih Calon Didukung Ba'asyir

paradapos.com - Sosok Abu Bakar Ba'asyir namanya mencuat ke publik usai beri dukungan ke Paslon AMIN (Anies Muhaimin) melalui rekaman suara.

Namun sebenarnya siapa Abu Bakar Ba'asyir? membuat Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melarang warga NU memilih paslon yang didukung Ba'asyir.

Ba'asyir merupakan salah satu teroris yang terlibat dalam peristiwa Bom Bali I pada tahun 2002 yang kini sudah bebas.

Ba'asyir lahir bersama 7 saudara pada 17 Agustus 1938 di Jombang, Jawa Timur. dengan pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo dan melanjutkan studi di Universitas Al-Irsyad Surakarta jurusan dakwah.

Baca Juga: Ganjar Dan Anies Sepakat Penghapusan Batas Usia Pelamar Kerja, Jadi Serangan Bagi Kubu 02 Kehilangan Suara

Inilah perjalanan Abu Bakar Ba'asyir tokoh anti Pancasila oleh Orde Baru hingga pendiri Jamaah Islamiyah (JI).

Tahun 1972:
Abu Bakar Ba'asyir bersama Abdullah Sungkar mendirikan sebuah Pondok Pesantren Al Mu'min di Ngruki, Sukoharjo.

Dikenal sebagai penceramah yang mendorong penerapan syariat Islam menyebarkan materi dakwah yang tidak sesuai dengan pemahaman Pancasila menurut Orde Baru.

Tahun 1970:
Ba'asyir dan Sungkar direkrut sebagai pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia cabang Solo.

Baca Juga: KH Syakur Yasin Alias Buya Syakur Meninggal Dunia: Sosok Ulama Karismatik Indramayu

Tahun 1983:
Akibat dakwah yang selalu anti Pancasila, Mereka ditangkap pada era pemerintahan Presiden Soeharto dengan vonis 9 tahun penjara.

Tahun 1985:
Bukannya menjalani hukuman, Mereka melarikan diri ke Malaysia saat meminta kasasi.

Tahun 1993:
Awal mula Ba'asyir dan Sungkar mendirikan Jamaah Islamiyah (JI) saat berada di Malaysia.

Tahun 1997:
Jamaah Islamiyah (JI) yang didirikan Ba'asyir dan Sungkar mendirikan kamp pelatihan militer di Mindanao dan mulai merekrut kombatan.

Tahun 1999:
Sungkar meninggal dunia dan Ba'asyir memutuskan pulang ke Indonesia setelah Orde Baru tumbang.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinergijatim.com

Komentar