NGAWI, Jawa Pos Radar Lawu – Membludaknya parutan logam di pasaran tidak menyurutkan semangat warga Desa Ngale, Paron, Ngawi memproduki alat parutan tradisional.
Seratusan lebih warga masih aktif menekuni usaha pembuatan parutan berbahan kayu tersebut hingga saat ini.
Usaha produksi parutan yang ditekuni para ibu rumah tangga dan lansia itu banyak ditemukan di Dusun Jambe Kidul.
‘’Usaha pembuatan parut itu sudah ada sejak sekitar tahun 1982,’’ ungkap Kepala Desa Ngale Yan Teguh Wibowo.
Produktivitas usaha rumahan tersebut tinggi.Dalam sehari per orang mampu menghasilkan 15 hingga 25 alat parutan.
Produk parutan tersebut biasanya diambil oleh pengepul. Menariknya pemasaran produk parutan tersebut tidak hanya lokal Ngawi.
Cakupannya bahkan sampai Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi. ‘’Produk Parutan Ngale sudah punya pangsa pasar sendiri,’’ tambahnya.
Baca Juga: Kampung Kerbau Bulakpepe, Ada 700 Ekor Kerbau, Jadikan Ngawi Mirip Belantara Afrika
Teguh pun sempat khawatir usaha produksi parutan tersebut berakhir lantaran kendala sulitnya mendapatkan bahan baku.
Kades yang juga musisi itu sampai memberikan pelatihan membuat tas anyaman plastik sebagai antisipasi menurunya minat masyarakat terhadap parutan kayu.
Berbekal keuletan warga, kendala tersebut akhirnya teratasi dengan mendatangkan bahan parutan dari Wonogiri dan daerah lainnya.
‘’Harapan kami usaha parutan rumahan ini tetap laku, semakin berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,’’ tegasnya. (odi)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarlawu.jawapos.com
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!